Ikan Asin

845 53 3
                                        

Setelah Wilmana selesai menjemur pakaiannya, dia Masih memikirkannya. Sekarang dia telah menikah haruskah dia membeli beberapa pakaian seksi atau menjadi cosplayer demi suaminya?.

Baswara tidak tahu apa yang sedang Wilmana pikirkan dan dia hanya merasa malu saja melihat pakaian dalam orang lain. Meskipun orang lain tersebut tidak lain adalah suaminya sendiri. Mereka hanya tahu baru dua hari ini. Bahkan bisa dikatakan mereka Masih orang asing, tetapi pemuda itu bersikap seperti mengenalnya lama, bahkan sampai menunjukkan celana dalamnya, Wilmana memang orang yang unik.

Baswara pergi untuk mengganti pakaiannya dengan yang lebih nyaman, dan ketika dia kembali ke ruang keluarga, dia melihat Wilmana sedang mengamati barang-barang yang telah dia beli.

"Scraf,jam tangan”Wilmana sambil mengeluarkan barangnya dari tas belanja. “Disini juga ada supplement kesehatan, apa ini barang yang akan kita bawa besok?”

Melihat Wilmana berinisiatif untuk membahas hal ini, Baswara tidak perlu menjawab hanya mengangguk saja.

"Scraf oke tidak masalah, dilihat dari kualitasnya. Jam tangan ini setidaknya berharga 209.000–300.000 USD. Bagaimana seorang yang baru lulus bisa membeli jam ini?” Wilmana mengambil kotak tersebut dan berkata,”Ketika, ibumu melihat ini bukannya dia pasti berpikir how dare this shameless goblin spend my son’s money to buy me gifts."

"....." Baswara menghela napas dan menjawab “Ibuku tidak akan mengatakan hal itu.”

Wilmana hanya menatap mata Baswara seolah-olah tidak percaya perkataan suaminya itu.

"Tetapi, bukannya kamu pernah bilang what’s mine is yours? Kamu sangat jelas mengatakannya.” Baswara berkata pada Wilmana, tiba-tiba mengingat pembicaraan mereka tadi pagi.

“Meski aku merasa tersanjung kamu mengingatnya.”ucap Wilmana dengan ekspresi menenangkan. “Ini dan itu adalah dua hal berbeda. Sungguh hal yang perlu diperhatikan untuk tetap menjaga sopan santun, apalagi pada lawan bicara kita,dan paling tidak memiliki kesan pada orang yang rela mengeluarkan uang demi kita.”

“Bagaimana,kamu seorang fresh graduated mengerti tentang hal tersebut?”

“Itu bukanlah sesuatu yang aneh, bisa menyesuaikan dalam suatu situasi tertentu. You engineering guys..." Wilmana menggelengkan kepalanya dan berkata “You all have high IQ yet such low EQ. I guess you still don’t know why Nana abandoned you."

“Kamu tahu Nana?” Tiba-tiba mendengar nama mantan pacarnya, Baswara tertegun.

"Bukannya kamu pernah gak sengaja menyebut namanya pagi tadi?”

Baswara sungguh sedang tidak ingin membahas mantannya tersebut.

“Masih ingin membahas hal ini? Jika kamu ingin ayo kita bicarain,Aku bakal bantu kamu analisis.” Wilmana duduk di sofa dan mencerca “ Tidak banyak loh suami yang mau diajak diskusi masalah mantannya.”

“Masalah percintaanmu yang terakhir juga belum benar terselesaikan bukan?” Baswara mengingatkan Wilmana

“Aku tahu!” Jawab Wilmana enteng.

Baswara melihat bahwa Wilmana tidak akan merubah topik dan justru malah tertarik. Baswara bukan tipe orang yang ingin tahu masalah orang lain. Tetapi saat melihat tatapan Wilmana dia tidak bisa berkutik. “Ayo kita bicarakan.”

“Pertama, biarkan aku menyebutkan kelebihan yang ada di dirimu. Ingat ketika aku bertanya padamu sebelum lamaranku kemarin?” Wilmana bertanya.

Baswara memikirkannya sejenak dan dengan dahi berkerut dia bertanya “Karena aku punya rumah?”

Meeting to Married Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang