Sangat langka bagi Baswara untuk selesai bekerja tepat waktu seperti sekarang.
Instead memasak dirumah, mereka menyetir kearah restaurant terkenal untuk makan malam. Tempatnya memang ramai dan membutuhkan cukup waktu untuk mencari parkir, dan akhirnya menemukannya dekat hotel mewah.
Mereka menikmati makan malam,setelah itu berjalan sebentar menuju mobil mereka.
Wilmana menyukainya. Meskipun hanya sebentar, Wilmana bisa bersama Baswara suaminya.
“Kenapa kamu tidak memakai sarung tangan? Ayo masukkan tanganmu di jaketku.” Saat mengetahui Wilmana tidak memakai sarung tangan Baswara memaksa Wilmana dengan lembut.
Melihat dia akan melepaskan gandengan mereka,Wilmana dwngan cepat mengeratkan genggaman mereka lalu berkata, “ Aku tidak kedinginan!”
“Bagaimana bisa tidak dingin,tanganmu merah semua.” Baswara melihat tangan Wilmana yang memerah dingin.
Setelah melirik sekilas, Wilmana menundukan wajahnya.
“Kenapa?” Baswara melihat perubahan mood Wilmana dan bertanya.
"Aku hanya mau bergandengan denganmu.” Wilmana berkata pelan.
Baswara yang mendengarnya,dan menatap Wilmana sekilas lalu menggenggam tangan Wilmana erat. Lalu memasukkan tangan mereka kedalam saku jaketnya.
Wilmana kaget dengan aksi Baswara. Ketika dia merasakan tangannya di kantong jaket Baswara, dan menatap wajah Baswara yang tersenyum lembut padanya.
“Jadi sekarang tidak dingin lagikan?”
Wilmana tersenyum manis.
“Ini sudah mulai hujan salju. “ setelah itu dia sedikit menarik Wilmana berjalan cepat.
Saat mereka berjalan side by side, palm to palm, ditemani salju yang mulai dingin, Wilmana merasa mereka sedang berada di drama Korea.
“Hati-hati! Kenapa kamu gak lihat jalan!” Baswara menasehati Wilmana saat tahu Wilmana terpeleset jalan yang licin.
"Bukankah kamu yang memimpin jalan?” Wilmana menyangkal.
Baswara berkedip sekali, lalu tiba-tiba merasa senang. Dia menaruh tangan Wilmana kedalam jaketnya lagi dan berkata, “Benar, ini salahku.”
Wilmana merasa sungguh malu sekarang dan mencoba mengalihkan topik, “Aku dengar mas ketemu Pipi dan Marcel di RS beberapa hari lalu.”
“Mereka bilang padamu?” Baswara tidak menceritakan hal ini pada Wilmana, jadi dia sedikit terkejut dia mengetahuinya.
"Marcel bilang mas bantu dia serobot antrian biar bisa di checkup cepat.”
"Itu tidak menyerobot antrian, aku hanya sedikit mengganggu temanku di waktu istirahatnya. Setelah itu aku sudah mentraktirnya kopi juga.” Baswara menjelaskan.
"Lalu apa segelas kopi cukup?”
"Kenapa kamu tanya itu?”
"Pipi dan Marcel keduanya sahabat dekatku. Setelah mendengar tentang kita berdua, mereka bertanya padaku untuk bertemu denganmu. Mas takut?” Ucap Wilmana.
"That’s why I went out to try and make a good impression that day, ah" Jawab Baswara mengerlingkan matanya menggoda.
"Oh....turns out you did it on purpose." WIlamana menjawab dramatis tidak mau kalah.
Baswara tertawa keras.
“Tapi rating kesuksessanmu cukup sampai 50% saja mas” jawab Wilmana.
“50%?” Baswara bingung.
![](https://img.wattpad.com/cover/353174686-288-k928095.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting to Married
Roman d'amourBaswara yang telah ditolak lamarannya sebanyak 3 Kali dipertemukan dengan Wilmana didepan KUA yang juga dicampakkan kekasihnya sebelum mendaftarkan pernikahan keduanya.