First Date??

542 44 9
                                        

Ketika mereka tiba di kantin, itu sudah waktunya untuk makan malam, jadi hanya ada beberapa orang saja disana. Bagaimanapun pekerja di RS tidak selalu mengikuti jam makan karena kesibukan pekerjaan mereka, sebenarnya itu cukup sulit memenuhi seluruh kantin, karena perbedaan jadwal antar orang yang berbeda.

Baswara membawa Wilmana di meja yang kosong.

“Duduk disini dulu, aku akan mengambil makanan untuk kita.” Ucap Baswara.

"Oke.” Wilmana menganggukan kepalanya dan tersenyum manis.

Baswara juga tersenyum dan melangkah menuju kounter kantin.

“Dr. Baswara, bubur yang anda pesan sudah siap.” Koki kantin mengatakan itu saat melihat Baswara, “ Aku akan mengambilnya sekarang untuk anda.”

"Terimakasih.” Jawab Baswara.

"Sama-sama dok.” Koki kembali ke dapur guna mengambilkan pesanan Baswara.

Dia kembali dengan nampan berisi mangkuk bubur,”Buburnya baru saja matang jadi masih sangat panas, tolong berhati-hati membawanya dok.”

“Terimakasih banyak.” Baswaea berterimakasih pada sang koki setelah menerima nampannya.

“Apa itu?, baunya sungguh harum dan menggugah selera, bubur ayam dan jamur?” Gunawan melangkah ke arah Baswara dan melihat apa yang dibawa Baswara.

"Tutup kembali mangkuknya!” Baswara berkata dengan menaikkan sedikit suaranya.

"Dimasak spesial untuk Wilmana? Berikan aku semangkuk juga, aku belum pernah makan makanan bergizi seperti ini di waktu yang cukup lama.” Ucap Gunawan.

"Jangan bercanda!” Tegas Baswara.

"Jangan pelit, Wilmana juga tidak akan bisa menghabiskan semangkuk besar itu sendirian.” Gunawan masih berusaha meraih nampan ditangan Baswara.

"Bukankah hari ini kau baru saja bilang padaku bahwa Wilmana idolamu, jadi kenapa kau berusaha mencuri makanan idolamu sendiri?”

"Dasar pelit! Master Chef Kantin, bagaimana bisa kau hanya membuatkannya pada Baswara hidangan spesial, aku juga mau makanan juga.” Gunawan komplain pada koki kantin.

"Oh haha, lain kali ya, lain kali…” Sang koki tahu bahwa Gunawan hanya bercanda, dan dia dengan semangat menanggapinya.

Baswara kabur dan membawa nampan itu kembali ke Wilmana. Dia menempatkan nampan itu didepan Wilmana dan berucap, “Tunggu sebentar, aku akan mengambikkan mangkuk dan sendok untukmu.”

“Baik!” Wilmana melihat Baswara menuju tempat peralatan makan. Penasaran dia membuka tutup mangkuk besar itu, dan melihat bubur ayam jamur yang menggugah selera tercium aromanya.

Wilmana kemudian berdiri dan tertawa kecil melihat menunya itu.

Baswara kembali dan meyerahkan sendok pada Wilmana, sedangkan dia mengambilkan bubur ke mangkuk yang lebih kecil untuk Wilmana.

Wilmana menerima sendok dengan tertawa pelan,dan berkata “Mas perlakuin aku kayak anak kecil saja!”

“Kalau anak kecil biasanya sering nangis dan nakal, bagaimana kamu bisa jadi anak kecil kalau kamu aja menurut dan tenang seperti ini?” Baswara duduk dan mengambil bubur untuknya sendiri.

"Enak!” Setelah makan sesendok, Wilmana tersenyum senang.

"Bagaimana bisa kamu bertingkah seperti belum pernah makan bubur sebelumnya seumur hidupmu?” Canda Baswara.

"Lumayan, aku sudah lama gak makan bubur mas, mungkin semenjak belum masuk universitas atau sebelumnya.”

"Makan bubur itu bagus untuk perut. Kamu bangun terlambat dan sering melewatkan sarapan jadi ambil kesempatan i i dan makan yang banyak.” Baswara menuangkan bubur di mangkuk Wilmana lagi.

Meeting to Married Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang