Setelah menunggu selama dua minggu, Wilmana bertekad untuk berhenti menunda lagi jadi dia mengikuti Baswara ke rumah sakit untuk mengetahui yang sebenarnya.
Direktur Juan dari Departemen Obstetri dan Ginekologi memandangi pasangan muda yang gelisah di depannya. Dia tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis ketika dia mengatakan kepada keduanya,"Jika kamu benar-benar cemas, aku secara pribadi dapat mendesak mereka untuk memprioritaskan hasil milikmu.
"JANGAN!" Baswara hanya sedikit gugup dia tidak ingin mengganggu rekan-rekannya.
“Menurut pengalaman medisku selama bertahun-tahun, suamimu pasti hamil.” Direktur Juan tertawa, "Dan aku tidak akan mengatakan ini pada sembarang orang."
"B-benarkah...?" Baswara dan Wilmana saling memandang dengan ragu.
"Ketika kamu bertanya seperti itu padaku, aku pun ikut merasa gugup." Direktur Juan menjadi sedikit tidak yakin setelah melihat ekspresi Baswara yang terlalu berhati-hati. “Aku rasa kita sebaiknya menunggu hasil tesnya saja.”
"Mas Bas, sebaiknya kita menunggu di luar aku tidak ingin mengganggu Direktur Juan dari pasiennya yang lain." Wilmana menarik lengan baju Baswara.
"Jangan khawatir Wilmana aku tidak punya pasien lain yang dijadwalkan hari ini." Direktur Juan menunjuk ke arah Baswara dan tertawa, "Anak laki-lakiku yang satu ini meneleponku pagi-pagi sekali sehingga aku harus datang ke rumah sakit sebelum jam kerjaku. Aku menyuruhnya untuk membeli alat tes kehamilan di apotek, tetapi dia khawatir dengan hasilnya mungkin tidak akurat. Meminta direktur Departemen Obstetri dan Ginekologi untuk datang secara pribadi, aku merasa seperti palu godam yang memecahkan masalah.
Baswara mendengarkan setengah keluhan Direktur Juan dengan rasa malu, "Direktur Juan, maafkan aku yang telah merepotkan Anda."
“Karena kamu tahu, kirimkan beberapa parcel kepadaku setelah dia lahir.” Direktur Juan berkata dengan riang.
"Tentu saja!" Wilmana tertawa.
Kemudian, seorang perawat masuk ke ruangan dengan membawa hasilnya. Melihat Baswara dia tersenyum dan terkikik sebelum menyerahkan kertas itu kepada Direktur Juan dan berkata,"Direktur, ini adalah hasil yang Anda minta."
"Hm." Direktur Juan mengambil kertas itu dan melihat hasilnya selama beberapa saat, alisnya terangkat.
"Bagaimana Direktur?" Baswara bertanya dengan cemas. Wilmana juga ikut menegakkan tubuhnya dengan gugup.
"Lihat sendiri ini?" Direktur Juqn menyerahkan hasilnya kepada Baswara.
"Direktur!" Baswara tergesa-gesa, "Kamu bisa langsung memberi tahu kami."
"Ha ha..." Direktur Juan melihat kegelisahan Baswara dan tidak bisa menahan tawa sebelum berkata,"Selamat, kamu akan menjadi orang tua."
Meskipun dia telah siap secara mental ketika mendengar penuturan sang dokter, Wilmana sangat terkejut hingga matanya melebar dan dia menoleh ke arah suaminya Baswara dengan tatapan tidak percayanya. Baswara yang tidak lebih baik, dia sangat gugup hingga tidak tahu harus meletakkan tangannya di mana.
“Bayi kalian masih berumur sekitar lima minggu. Semuanya terlihat normal, tapi sebagai orang yang hamil kamu harus lebih memperhatikan tubuhmu mulai sekarang, dan kamu tidak boleh melakukan apapun yang berat.” Direktur Juan menambahkan.
"Baik!" Wilmana sangat bersemangat, dia hanya bisa mengangguk berulang kali.
“Ngomong-ngomong, kudengar kamu seorang penyiar untuk siaran larut malam? Begadang tidak baik untukmu dan kesehatan bayinya jadi aku sarankan kamu istirahat dulu.” Kata Direktur Juan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting to Married
RomanceBaswara yang telah ditolak lamarannya sebanyak 3 Kali dipertemukan dengan Wilmana didepan KUA yang juga dicampakkan kekasihnya sebelum mendaftarkan pernikahan keduanya.