Menghangat

657 50 3
                                    

Sudah lebih dari jam 8 malam saat Baswara pulang. Ketika memarkirkan mobilnya di garasi dia bisa melihat lampu rumah menyala semua.

Sudah berapa lama disetiap malam Baswara mengidam-idamkan hal ini?.

Meski dengan orang yang berbeda.

“Aku pulang.” Sapanya saat membuka pintu dengan semangat.

Wilmana, orang yang sedang makan semangka dengan tenang tak lupa sambil membaca skrip naskahnya,lalu melambaikan tangan dari sofa ruang keluarga. “Kamu sudah pulang?. Aku beli semangka kamu mau gak?”

"Tidak.” Jawab Baswara dan menatap Wilmana agak menggelap wajahnya. “Apa yang kamu pakai itu?”

Wilmana memandang ke bawah melihat dirinya sendiri. Dia menggunakan kemeja putih yang sedikit kebesaran untuknya dan panjang kemejanya tidak sampai ke setengah paha putih mulusnya.

Wilmana dengan tenang meletakkan sisa semangka nya lalu mengelap tangannya menggunakan tisu Dan berkata “ Bajuku masih belum kering semua,dan aku tidak punya piyama. Jadi aku ambil satu kemejamu di lemari, sepertinya kamu punya banyak kemeja putih seperti ini jadi gak masalah bukan?”


“Ka…kamu harusnya jangan pakai itu!” Teriak Baswara dengan menatap tajam Wilmana.

"Memang apa yang salah dengan ini?” jawab Wilmana bingung.

Wilmana menatap Baswara Dan tahu jika suaminya itu sedang malu, Dan tidak tahu harus menatap ke arah mana.

Tiba-tiba ide jahil muncul di kepala Wilmana.

Wilmana dengan sengaja merubah posisi duduknya menjadi pose yang menggoda di sofa. Dengan pengalaman dubbing selama di universitas dia mengubah suara dan nada bicaranya menjadi lebih menggoda dan terdengar sexy apalagi sedikit memainkan bibir indahnya dia berucap “ Mas, aku pakai ini hanya buat kamu loh.”😘

Seketika dibawah perutnya mengetat,wajahnya dia jamin pasti memerah,lalu dia lari masuk ke dalam kamarnya.

Wilmana tertawa terpingkal di sofa.

Mendengar suara tawa Wilmana, Baswara sadar dia telah dikerjain oleh suaminya. Tidak mau harga dirinya dipertanyakan, dia membuka pintu dan menghampiri Wilmana yang Masih tertawa di sofa.

“Hah..” Wilmana kaget dengan datangnya Baswara yang mendekat, lalu tawanya berhenti.

“Kamu akan membayar ini!” Ucap Baswara dengan ekspresi yang susah ditebak.

Wilmana hanya mengedipkan mata,Dan Baswara berjalan akan masuk ke kamarnya lagi,tetapi sebelum jalan dengan cepat Wilmana mengalungkan kedua tangannya di leher Baswara, lalu berbisik di telinga Baswara “ Ayo, aku siap bayar sekarang!”

Badan Baswara seketika kaku,Dan dengan cepat dia kabur masuk kamarnya.

Wilmana tertawa semakin keras dan hampir jatuh dari sofa.

Wilmana berani menggodanya,karena sungguh menarik wajah Baswara saat merasa malu. Apalagi jujur Wilmana sedang ingin dibelai (sagne ini anak😒). Bukankah mereka sudah sah agama maupun negara jadi bisa bebas bukan?

Tetapi sekeras apapun Wilmana tertawa, Baswara tidak keluar dari kamarnya lagi.

Setelah banyak tertawa, Wilmana merasa lapar. Dia telah membaca skrip naskahnya semenjak pulang tadi,jadi dia belum makan malam. Setelah beberapa saat dia teriak “MAS BAS, kamu udah makan belum? Kalo belum ayo makan bareng.”

Baswara Masih sedikit merasa kesal,tapi dia tetap membuka pintu dan bertanya pada Wilmana “Kamu pengen makan apa?”

“Aku pengen nyoba mie di warung depan komplek. Aku bakal pesenin dulu.”

Meeting to Married Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang