Mawar Merah

453 49 9
                                    

Di Raikan sudah mulai hujan salju meski belum lebat. Tapi udara dibulan Desember ini sungguh dingin. Wilmana yang mengenakan jacket putih tebal sudah menunggu kedatangan suaminya di gate keluar Bandara.

Penampilan Wilmana yang menawan juga wajah yang segar tak jarang mendapatkan tatapan mata kagum setiap orang yang melihatnya.

Wilmana melihat jam tangannya lagi. Pesawatnya sudah mendarat sekarang, kenapa dia belum keluar juga?

Setelah menunggu dengan tidak sabar selama 5 menit, Wilmana akhirnya menemukan seseorang yang ditunggu.

“MAS BAS!” Wilmana melambaikan tangannya dengan melompat senang.

Baswara dengan outer hitamnya tertegun melihat siapa yang berteriak memanggilnya. Ketika dia menyadari itu Wilmana, dia balik melambaikan tangan,lalu berbalik sebentar ke temannya untuk berpamitan pada mereka, lalu berjalan ke arah Wilmana.

Wilmana terlalu bahagia melihat Baswara lagi Dan tidak bisa berbicara apa-apa hanya tersenyum lebar hingga matanya menyipit manis.

Baswara menatap Wilmana sebentar, lalu berkomentar, “ Ramalan cuaca bilang hari ini akan hujan salju,kenapa kamu hanya memakai pakaian tipis?”

Wilmana berkedip, lalu cemberut.

“Kenapa?” Baswara melihat perubahan mood Wilmana dan bertanya.

"Aku spesial berdandan maksimal hari ini dan hanya itu komentarmu!” Wilmana merasa sedih.

Setelah Baswara mendengar kalimat Wilmana, dia lalu tersenyum. Wilmana yang lebih muda darinya apalagi dengan penampilan Wilmana yang sekarang, tidak bisa dipungkiri dia yang semakin tua.

“Sangat cantik,manis dan menawan, tapi saat aku berdiri disampingmu jadi seperti om-om.” Baswara melihat leher Wilmana tanpa syal lalu melepaskan syal miliknya Dan melilitkannya di leher Wilmana.

Sebenernya suhu tidak terlalu dingin di Bandara, tapi Wilmana menyukai apa yang dilakukan Baswara.

“Jangan khawatir, aku tidak masalah” jawab Wilmana.

“Aku…berterimakasih padamu!” Baswara menjawab dengan senyum kaku.

"Ayo pulang!” Wilmana mencoba menarik koper Baswara.

"Ok!” Bagaimana bisa Baswara membiarkan Wilmana membawa kopernya, dia kembali mengambil koper miliknya dan tak lupa menggandeng tangan Wilmana.

Wilmana menatap tangannya terdiam. Lalu melihat wajah Baswara yang tersenyum dan dengan cepat menundukan wajahnya malu.

[ Saat aku pulang, aku ingin kita mencoba hubungan yang serius kedepannya!]

Apa ini permulaannya?

Wilmana merasa malu,tapi excited. Dia ikut menundukan wajahnya dan menggenggam tangan Baswara lebih erat.

Baswara merasakan tangan mereka berdua, kehangatan tangan Wilmana yang lembut,dan sedikit lebih kurus darinya, dengan jempol miliknya dia mengelus pelan tangan Wilmana. Kehangatan tangan mereka sampai ke hati Baswara.

Karena salju sudah memenuhi Jalan hal ini membuat Wilmana merasa tidak senang.

“Kenapa mas gak tidur dulu sebentar, sepertinya perjalanan pulang bisa lebih lama karena jalanan mulai licin mas.” Wilmana merasa sedikit sedih apalagi ditambah kemacetan didepannya.

"Tidak masalah, aku tidak mengantuk sudah tidur di pesawat tadi.” Melihat Wilmana yang sudah handal menyetir membuat dia ingin memujinya, “Kamu baru mendapatkan SIM tapi kemampuan nyetir sudah handal.”

"Sudah jelas Wilmana gitu!”

"Berarti kamu bisa nyetir kalo kerja sekarang. Aku bakal ambil Mobil ayah.” Ucap Baswara dengan tersenyum bangga.

Meeting to Married Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang