Darr!!
Itu tadi peluru terakhirku, menyadarinya Alfian langsung memberikan sebuah magasin lagi padaku, aku sudah mulai terbiasa dengan senjata ini, walau agak berat pada awalnya.
Kami sekarang berada di jajaran kelas di lantai 2, itu artinya kami sudah turun 1 lantai, dan sampai saat ini sudah 4 orang yang tak selamat dalam perjalanan ini, kini hanya tersisa 12 orang..
"Hyyaaahh!!" Teriak seorang perempuan berambut pendek sebahu, bajunya dipenuhi darah, rasa jijiknya pada para Zombie itu sepertinya sudah menghilang, ia sudah menghajar cukup banyak zombie dengan tangan kosong sejak tadi, ya.. dengan tangan kosong.. Ervina Azzary, dari yang kudengar dia merupakan anggota klub karate sabuk hitam, ada kabar yang mengatakan tahun depan ia akan menjadi ketua klub karate, namun sepertinya itu tetap akan menjadi 'rencana' setelah kejadian ini..
"Aarrgh! Sialan mereka ini!" Teriak seorang lelaki bertubuh tinggi yang baru saja menghantamkan kepala seorang Zombie ke tembok dengan keras hingga membuat bajunya dipenuhi noda darah.
Rory Vrasetha, atlet basket yang diidolakan hampir semua perempuan di sekolah, wajahnya, tubuhnya, keahlian basketnya dan juga perilakunya membuat seisi sekolah terkagum kagum padanya, cih! Aku membenci orang populer ini..
"Ka.. kau hebat Rory.." ucap seorang perempuan yang daritadi berlindung dibalik tubuh bidang Rory.
Nata Angeline, ia gadis dengan lekukan tubuh ala gitar spanyol yang amat sexy, rok abu-abunya yang nampaknya kekecilan itu memamerkan kaki mulusnya, sementar tubuhnya yang berbalut seragam ketatnya itu menonjolkan dadanya yang menggairahkan itu..
woaahh.. sungguh indah..
Astaga! Apa yang kupikirkan?! Sempat-sempatnya aku berfantasi di saat begini, lagipula dia sudah punya Rory, banyak rumor yang mengatakan mereka jadian, namun entahlah sejak tadi mereka memang sangat dekat.
Ah, tapi sepertinya rumor itu tidak sepenuhnya benar, Nata tidak sendiri disana, ada seorang gadis lain yang daritadi terus-terusan berada di dekat Rory, Cicely Asia, gadis yang tak kalah sexy dari Nata, hanya saja dadanya tidak sebesar Nata, namun tetap menggairahkan karena miliknya itu terlihat lebih kencang daripada Nata, namun kurasa dada Nata le.. kurasa cukup, aku terlalu terbawa.. sialan!
Brakk!!
Seorang Zombie lain terlempar ke tempat sampah, seorang perempuan berambut hitam panjang yang diikat ponytail itu menggunakan gagang sapu seolah olah itu adalah sebuah katana. Koyuki Kenshiro, ya dia memang orang jepang yang menetap di indonesia sudah selama 3 tahun, dia lumayan menguasai ilmu pedang, itulah yang kudengar.
Sementara itu di belakangnya, Ketua kelas kami nampak tak berkutik, sejak tadi ia hanya memegangi sapu di tangannya tanpa melakukan apapun, ia hanya mencoba tetap berdiri walau kakinya bergetar hebat, ya sudah kuduga orang seperti Leon Timothy hanya orang bermulut besar yang tak berguna.. cih! Sebaiknya sejak tadi ia sudah menjadi Zombie saja agar aku dapat menembak kepalanya.
Darr!!
Aku merasakan sebuah peluru melesat di belakangku, ketika aku menoleh ternyata ada zombie yang sudah dekat denganku, sialan aku melamun di saat begini..
"Terima kasih, Alfian.." ucapku pada orang yang baru menyelamatkanku itu, Alfian Alvirus, orang misterius yang sepertinya menyembunyikan sesuatu dari kami..
Alfian mengangguk.
"Tidak ada waktu untuk berfantasi menjadi pahlawan di hadapan orang yang kau suka Volanum.." ucapnya sambil melirik ke arah samping tubuhku tanpa ekspresi.
Aku menoleh, dan rupanya Fransisca Octavia yang ada disana, sekretaris kelasku yang katanya selalu berada dalam peringkat 3 besar di kelasku, tunggu, apa maksud Alfian? Ah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Vegetarian Zombie?! (On Revision)
Fiksi IlmiahAku tengah memakan salad kesukaanku di atap sekolah ketika kejadian itu terjadi. Kejadian yang sering disebut- 'Zombie Apocalypse.' Aku dengan beberapa teman sekelasku mencoba survive dari para Zombie ini, namun.. Satu per satu dari kami mulai berja...