Epilog

6.3K 493 204
                                    

Hari itu ... hari yang sangat berarti bagi umat manusia.

Hari itu ... banyak pasukan dari AZT yang gugur dalam pertarungan. Mengorbankan jiwa mereka demi mengembalikan dunia seperti semula.

Hari itu ... keempat mayat Armageddon diteliti, memberikan hasil yang mencengangkan. Rangkanya sangat mirip dengan seekor gorilla. Gorilla hasil rekayasa genetik, itulah dugaan sementaranya.

Hari itu ... hujan Antivirus mengguyur permukaan bumi tiga hari lamanya, dan ... semua Zombie yang terkena air hujan itu akan langsung menengadah ke langit, membiarkan mulutnya menangkap antivirus itu.

Tiga hari itu disebut dengan The Days of Zombies Extinction, atau disingkat 'The DoZE'.

Dalam beberapa jam, para Zombie itu akan kembali menjadi manusia. Virus di tubuhnya akan nonaktif.

Meskipun begitu, mereka-mereka yang menderita luka parah pada bagian-bagian tertentu akan langsung mati begitu kembali menjadi manusia.

Hasilnya, walau Zombie berhasil dihapuskan dari muka bumi, populasi manusia menurun drastis dari semula.

Dan oleh karena itu, semua orang yang masih hidup hingga saat ini diwajibkan untuk menikah ketika mereka sudah menyentuh umur dua puluh, untuk mempercepat penambahan penduduk.

Dan juga, masih ada masalah yang belum terselesaikan.

--------Seminggu setelah The DoZE.--------

Sudah seminggu, kini safehouse Zombie Hunter dan daerah sekitarnya yang sudah diperbaiki menjadi tempat singgah para AZT yang datang dari pulau mereka dan para Recover -sebutan para Zombie yang telah kembali menjadi manusia- di sekitaran sana.

Daerah itu kini dikenal dengan nama Victorium, sebagai penghormatan pada Victor yang telah mengorbankan nyawanya pada misi terakhir.

Dan kini, Victorium tengah dilanda suatu masalah ....

"Jadi, Volanum ... kurasa kau sudah tau situasinya kan?" ucap seorang pria paruh baya yang duduk di sebuah sofa, berhadap-hadapan dengan lawan bicaranya.

Volanum mengangguk pelan.

"Ya, aku mengerti ... ini semua kebijakanmu sebagai pemimpin Victorium ini 'kan? Paman Alvin?" terdengar suara lemah itu keluar dari Tromotor yang menempel di lehernya.

Alvin memejamkan matanya.

"Maafkan aku, Volanum ... kuharap kau bisa mengerti," ujarnya pelan.

Volanum tersenyum kecil, ia lalu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar dan membukanya.

"Tak apa, jika keberadaanku ini dianggap berbahaya dan keputusanmu ini yang terbaik, aku setuju," ucapnya pelan.

"Aku permisi."

Cklek.

Pintu itu tertutup kembali, sementara di dalam ruangan itu. Alvin masih termenung.

***

Volanum berjalan menjauh dari ruangan ketua itu, menyusuri gedung utama yang tak pernah bebas dari kesibukannya itu.

"Yoo! Vegetarian Zombie! Tumben sekali kau datang kemari, ada apa?" tanya salah seorang lelaki bertubuh tinggi kurus yang tengah berjalan menuju ruang ketua sembari membawa map di tangannya.

Volanum menoleh ke arahnya, lalu ia tersenyum masam.

"Kurasa aku akan semakin jarang datang kemari, Tom."

"Eh? Ah! Ti-tidak ... jangan bilang ka-"

Tap.

Ucapan lelaki bernama Tom itu terhenti begitu Volanum menepuk pundaknya.

Vegetarian Zombie?! (On Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang