25 |AM

50.2K 2.7K 82
                                    

"Jika sesuatu di hadapanmu membuat mu takut dan sesuatu di belakangmu membuatmu sakit,maka lihatlah ke atas, Allah tidak pernah gagal untuk menolongmu.

_______

malam pun tiba seorang gadis di dalam ruangan gelap gulita tidak ada lampu yang menyinari dan hanya bulan dari sela sela jendela kecil di gudang itu membuat celah cahaya sedikit ada

Entah sudah berapa jam ia berada di gudang tua ini, gadis cantik itu selalu megebrak- ngebrak pintu dengan air mata deras membasahi pipinya dengan tubuh selalu bergetar hebat dan berteriak meminta tolong berharap ada yang akan lewat di gudang gelap itu dan bisa menolong nya

Tapi harapan nya hanyalah mimpi' tidak ada satu pun manusia lewat dari pagi hingga menjelang malam ini,Aisyah Tidak tau jam berapa ia hanya bisa berdoa dalam hati meminta pertolongan Pada sang illahi

Brak!brak!

Aisyah selalu megetok pintu gudang itu dengan keras tangan nya berdarah karena tidak ada hentinya untuk mengetuk pintu itu dengan keras berapa kali ia megebrak pintu itu dengan tumbuhnya tapi nihil Tidak ada harapan sama sekali pintu itu sangat rapat

"Siapa pun di luar tolong Aisyah" teriak Aisyah di dalam gudang itu dengan air mata selalu menetes dari matanya

Badan nya bergetar, karena lemas ia tidak ada makan apa pun hingga menjelang malam membuat tubuhnya lemas dan tidak ada tenaga sama sekali

Kaki Aisyah lemas,ia langsung duduk dan menangis di depan pintu gudang itu"Aisyah takut...Aisyah takut... Aisyah takut" gumanya Dengan bibir yang bergetar hebat ia menggigil wajah nya pucat mata sembab karena selalu menangis

"Tolong siapapun, tolong Aisyah..Aisyah takut Gus Ammar, umi, papi, mami,Abah tolong Aisyah.."gumanya badan nya bergetar rasanya ingin pingsan di gudang itu karena sangat Pengap

Kepala Aisyah Sangat Pusing, ia sudah tidak kuat menahan,apa lagi tangan kanan nya yang sudah megualarkan banyak darah itu karena megetok pintu terlalu keras pagi hingga menjelang malam

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x

Deg!

Suara adzan itu menyadarkan Aisyah untuk sadar dan tidak jadi pingsan,lagi, lagi tangis nya pecah di saat kala mendengar suara adhzan merdu itu berkumandang

Seperti yang ada di mesjid alun-alun Jakarta suara adhzan sosok laki laki yang sangat ia cintai, suara merdu itu sangat ia kenal

"Suara Gus Ammar" ucapnya pelan bibir nya bergetar dengan air mata masih deras Aisyah segera megusap air mata itu dengan kasar

Dengan keadaan wajah pucat ia melirik ke kanan kiri mencari sesuatu

Aisyah segera berdiri dengan tubuh yang sudah sangat lemas Tidka ada tenaga sama sekali ia berjalan mendekati salah satu meja yang di sana terletak botol Aqua yang masih ada air nya

Aisyah menatap dalam dalam air itu, ia menelan ludahnya, jujur ia sangat haus dan butuh minum dan di sisi lain adhzan magrib sudah berkumandang ia tidak bisa meninggalkan sholat itu, sedangan botol Aqua itu mempunyai air hanya setengah dan cukup untuk 4x tegukan jika di pakai berwudhu akan pas

Aisyah pun mgehala nafas ia megambil botol Aqua itu dengan tangan yang bergetar,ia menatap air di dalam botol berisi air itu, lalu ia menggeleng dengan cepat "gak,Aisyah kamu gk boleh minum, pasti semua ini ada jalan keluarnya, percaya sama Allah,Allah gk akan ninggalin kamu sendiri" ujarnya sendiri meyakinkan diri nya

Ia pun memutuskan megambil wudhu dan sholat magrib

Aisyah mencari ke sekitar gudang berharap akan ada mukena bekas yang sudah lama tidak di pakai

Benar saja ada sebuah kardus berisikan mukena yang sudah lusuh dan sajadah sepertinya punya santriwati dulu yang dapat hukuman penyitaan barang

Aisyah tersenyum tipis ia langsung mengambil mukena dan sajadah itu lalu ia pakai

Setelah ia Pakai Aisyah meniatkan untuk sholat dengan khusyuk

Baru saja ia meangkat tangan yang berada di kedua telinga nya dengan takbir

"Allah hu Akbar"

Air matanya lagi lagi menetes

Sekarang siapa lagi yang bisa ia harapkan,jika bukan hanya Tuhannya yang bisa membantu untuk keluar dari sini? Hanya Allah yang bisa membantu, menolong nya mendengar nya di tempat sunyi dan gelap ini,

Sampai di duduk Antara dua sujud

"Robbighfirlii
Ya Allah ampuni aku" gumamnya mulutnya lagi lagi bergetar hebat

"warhamnii
Sayangi aku"

"wajburnii
Tutub lah aib aib ku"

"wahdinii
Berilah aku petunjuk "

"wa'aafinii
Sehatkan aku"

"wa'fu 'annii.
Maaf kan aku" gumanya lagi dengan air mata yang sudah membasahi pipi putihnya itu

Sampai di sujud terakhir lagi lagi ia menangis dengan air mata lebih deras

"Ya Allah" gumanya pelan air matanya pecah kala itu di sajadah itu

"Ya Allah.. yang lagi maha pengasih lagi maha penyayang, siapa lagi yang bisa aku harapkan jika bukan engkau ya Robb.aku hanya punya engkau ya Rabb.."gumam Aisyah di sujud yang khusyuk nya dengan air mata deras , sejadah itu ikut basah

"Jangan biarkan aku sendiri
Ya Allah ya robb ,aku salah satu dari miliyaran hamba yang datang kepada mu di saat aku hanya butuh "

"Bahkan di saat aku dengan lantang melupakan-mu, tapi engkau tidak lupa mengurus keluar masuk nya nafas ku setiap hari ,"

"Duhai Allah yang jiwaku berada di genggaman mu,aku sangat takut dengan diriku sendiri ,yang kadang berpihak kepadaku ,tapi juga bisa menetang ku dengan keras untuk berpaling darimu ya Robb.."

"Ya Allah tolong aku, kuatkan iman ku.. hamba mu percaya dengan engkau ya Robb," gumanya lagi di sujud terakhir, tubuhnya sudah sangat lemas ia pun pingsan

Hanya Allah..hanya Allah yang bisa menolong nya ,siapa lagi yang bisa menolong nya ,hanya Allah yang tau penderitaan apa yang hambanya rasakan hanya Allah yang selalu mendengar nya ketika ia tidak mempunyai siapa siapa

Allah tidak akan mem Bebani seorang hamba di luar batas nya,

Allah selalu ada..ia tidak meninggalkan mu hanya dia tuhan yang maha mengetahui dan maha sempurna

Siapa lagi yang bisa menolong mu ketika manusia pun pergi meninggalkan mu? Hanya Allah..

Di saat semua orang membenci mu hanya Allah saja yang bisa mendengar isi hati mu

Jangan takut,ada Allah..

Maaf ya mbull telat update 😭jujur baca ketikan sendiri rasanya nangis banget

Jangan lupa minta ampun sama Allah perbanyak istighfar

Astaghfirullah
Astaghfirullah
Astaghfirullah


AMMSYAH [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang