27|AM

53.7K 2.6K 46
                                    

"Rupa yang cantik mungkin bisa
Memikat mata, namun secantik cantiknya rupamu alangkah lebih baiknya terpilih karena agamamu,sebab fisik bisa menua
Tapi keimanan abadi.
-ammar Nijaz zafir

///

Pukul menjukan jam 3 dini Tepatnya di rumah sakit berlian

Di salah satu ruangan rumah sakit gadis berjilbab yang masih berbaring di brankar ruangan serba putih itu

Gadis bermata biru itu mulai siuman ia megerjap kan matanya beberapa kali menyesuaikan cahaya

Bau obat obatan Sangat menyengat di ruangan serba putih ini

Ia memegang kepalanya yang sedikit pusing Aisyah yang ingin mengangkat satu tangan nya tapi seperti ada yang menindih

Aisyah menatap ke arah kiri menatap siapa yang membuat tangan kiri nya tidak bisa bergerak, bibirnya melengkung kecil membentuk senyuman manis ketika menatap sosok laki laki yang terbaring, duduk sambil memegang tangan kiri aisyah di brankar itu

Rasanya hatinya tiba tiba berbunga bunga ketika menatap siapa sosok laki laki yang memegang tangan nya dengan tidur sangat lelap

Tangan kanan Aisyah terangkat ia mengelus rambut laki laki tampan itu,

"Tidur aja suami Aisyah ganteng banget,apa lagi kalo bangun " ujar aisyah pelan sambil terkekeh geli

Laki laki itu merasa ada yang memegang kepalanya ia langsung membuka mata nya mendongak menatap gadis yang masih di infus itu

Ammar sontak kaget ia langsung menegangkan badan nya"ka-kamu sudah siuman?" Tanya Ammar dengan terbata bata

Hanya di jawab kekehan dari Aisyah"sudah kok"

Di ruangan itu tidak ada siapa pun jika bukan hanya mereka berdua umi dan Abah , Khadijah dan suaminya sudah pulang duluan karena ini sudah larut malam dan mereka tidak menginap, kata dokter Aisyah bisa pulang besok pagi

Aisyah berdehem untuk menyadarkan gus ammar ,tangan Aisyah masih tetap di pegang Ammar , apakah ia sengaja? Atau lupa?atau tidak sadar entah lah

Gus Ammar mengerutkan kening ia menatap bingung ke arah Aisyah yang tersenyum seperti orang salting

Ammar menatap ke arah bawah rupanya tangan nya masih memegang tangan Aisyah ,sontak ia melepas tangan nya dari aisyah dan sedikit lebih menjauh

"Kalo mau pegang tangan Aisyah gapapa kok Gus, mau pegang pipi aisyah,mau cium pipi aisyah Gapapa Aisyah ikhlas mah dengan senang hati, " ujar Aisyah dengan mgedipkan mata genit ke arah Ammar

"Tidak..ma-maaf kamu salah ,tadi saya tidur jadi saya tidak sadar jika tangan saya memegang tangan mu" ujar Ammar terbata bata

Aisyah hanya tertawa kecil ketika melihat Ammar malu malu seperti itu

Gus Ammar menatap ke arah meja ada piring dan di dalam ada bubur

Ammar melirik Aisyah "kamu lapar kan?

Aisyah mengangguk cepat"iya lapar Banget " jawab nya dengan mengelus perutnya

Ammar pun megambil piring itu dan memberikan ke aisyah

AMMSYAH [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang