Hal yang biasa di lakukan oleh Melvan di malam hari yaitu menulis diary nya.
Karna menurutnya setiap hari seusai pulang sekolah pasti saja selalu ada moment yang membuatnya tak kuat jika hanya di ingat saja, lebih baik ditulis.
Gadis itu berjalan menuju arah dapur dan membuka lemari es, mencari minuman kesukaan nya yaitu susu coklat.
Tapi, minuman yang ia cari tak ada di jajaran minuman lainnya. Hanya ada rasa strawberry, Melvan tak suka rasa itu. Karena belum me restock, dengan terpaksa ia harus keluar rumah.
"Mau kemana Van?" tanya sang ayah sedang duduk membaca koran di ruang tamu.
Melvan menghentikan langkah nya "Beli susu coklat, di kulkas udah abis"
"Jangan lama-lama di luar. Kalo udah langsung pulang"
"Iyaa Ayah. Melvan pergi dulu" membawa kunci motor kesayangan nya itu.
Tiba di salah satu minimarket . Ia langsung mencari minuman susu coklat kesukaan nya. Lalu pergi ke rak yang berisikan perlengkapan mie. Selain suka susu coklat, Melvan juga suka makan mie pedas.
Sudah banyak varian mie yang ia rasakan, termasuk mie korea yang sangat terkenal itu.
Ia memasukan barang nya ke dalam keranjang kemudian mundur tanpa melihat keadaan di belakang. Padahal orang di belakang tengah berjalan lambat sembari membaca kandungan yang ada di kemasan mie itu.
Dugh
Hidung orang di belakang Melvan tertubruk oleh punggung nya. "Aduhh" Ia mendengus kesakitan sembari tangan kanan nya mengusap hidung miliknya sendiri.
Melvan membalikkan tubuhnya, orang yang tak sengaja di tabraknya itu Retta.
Entah kenapa dirinya merasa heran semenjak pertemuan sore hari di kantin saat hujan itu, di hari selanjutnya malah terus-terusan bertemu dengan Retta. Seperti sekarang ini.
Ia tau apa yang terjadi selanjutnya, pasti Retta akan marah.
"Ish lo, kalo mundur tuh liat-liat dong!" Nah kan, dugaan nya benar.
Retta mendongakkan wajahnya ke atas "Gue disini!" kesalnya.
Karna wajah Melvan yang sengaja melihat ke arah luar seolah-olah seperti tak melihat orang yang lebih pendek darinya di depan nya itu.
Tinggi badan yang hanya sebatas hidung nya itu, ia ingin tertawa dalam hatinya karna menjaili Retta dengan berpura-pura tak melihatnya.
Kemudian matanya menatap Retta sejenak lalu pergi begitu saja tanpa meminta maaf padanya.
Gadis berponi itu tentu kesal, tak sadar meremas mie yang tengah ia genggam nya. "Kenapa si tu cewe, bukan nya minta maaf malah pergi gitu aja" gumam nya geram,
KAMU SEDANG MEMBACA
Negatif Rain | Bbangsaz
FanfictionSomething about Melvan & Retta dua gadis yang di pertemukan sama-sama tak menyukai hujan. Completed ✔ [ harsh word + action + kiss ] ⚠️ kkalvana. My 2nd book 📚 Photo : Pinterest 📍 Cover edit : Canva