Camp 2 🏕

797 111 14
                                    

Hawa mulai berubah dari panas ke sedikit dingin, sangat benar jika di Ciwidey itu memang dingin, itulah mengapa jika kalian kesana penjual minuman seperti warung tak akan menyimpan minuman itu di lemari es karna nanti juga akan dingin dengan sendi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hawa mulai berubah dari panas ke sedikit dingin, sangat benar jika di Ciwidey itu memang dingin, itulah mengapa jika kalian kesana penjual minuman seperti warung tak akan menyimpan minuman itu di lemari es karna nanti juga akan dingin dengan sendirinya.

Para murid turun dari bus dan langsung berjalan ke arah tendanya masing-masing. Dengan membawa perlengkapan yang dibawanya pasti sangat berat.

"Hahhh capeee, berat banget" keluh Retta nafasnya ter engah setelah duduk di tenda luar bersama Charissa di ikuti dari belakang.

"Lo aneh segala dibawa. Jadi gini kan, badan kecil sok soan bawa banyak udah kayak kura-kura loh-

Kata Charissa sembari membuka tutup botol dan meminumnya, sama ia juga cape setelah harus berjalan beberapa meter dari turun nya bus itu.

"Bantal sama guling lo bawa juga?" katanya membelakan matanya. Charissa tak habis pikir dengan teman satunya ini.

"Gue gamau ya kalo tidur gue ga nyenyak nantinya malah pegel-pegel" ucapnya mulai membereskan tenda.

Semua siswa di pinggir lapangan berumuput itu tengah sibuk membereskan tenda nya, menyimpan semua barang bawaan itu.

Satu tenda besar di isi dengan 7 orang, pas untuk satu kelompok. Jadi satu kelas berisikan 4 kelompok berbeda.

Di sini memang panas jika siang hari tapi jangan salahkan saat malam ke pagi. Itu bisa membuat kalian mual dan masuk angin. Jadi mungkin besok pagi sudah banyak siswa yang masuk ke tenda dari PMR.

"Rett yu keluar ah di sini panas banget" ajak Charissa gerah kepanasan.

Mereka berdua melihat area lapangan yang tengah nya kosong karna tenda pasti ada di pelataran. Membuka cemilan dan memakan berdua. Karna acara pembukaan masih lama di mulai ya tidak apa-apa pastinya.

"Lo tadi duduk di bis sama siapa?"

"Melvan" singkatnya,

Charissa tertawa pelan "Lo ketemu dia mulu. Kata gue kalian berdua jodoh"

"Ga dulu. Cape hati kalo lagi sama dia, jawaban nya cuman ngangguk geleng doang. Mending sekalian ngobrol sama tembok aja" berucap tapi pandangan nya tengah mencari seseorang yang sedari tadi ia cari.

"Yaa, harus gimana lagi orang sifatnya aja gitu cuek"

"Justru itu, jadi orang jangan cuek-cuek harus sering senyum. Takutnya ga ada yang suka nantinya" kembali menjawabnya.

"Ngga lah, kan jodoh nya lo Rett"

Retta mendelik "Apaan. Mending gue ga pacaran aja sekalian seumur hidup dari pada harus sama si tembok" sangkal nya.

Tapi dibalas oleh Charissa gelengan dan senyuman.

---

16.00

Negatif Rain | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang