Luka

845 105 8
                                    

Hari terakhir di acara kemah, pagi hari mereka sudah terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari terakhir di acara kemah, pagi hari mereka sudah terbangun. Mengingat jam 11 nanti mereka harus pulang kembali ke Jakarta. Hawa dingin pagi ini benar-benar dingin, ditambah kaki mereka semua pincang kesakitan.

Harus pos to pos setelah itu mencari kayu bakar kembali, belum upacara api unggu kemarin malam hingga pukul 11 malam. Membuat mereka sekarang masih mengantuk. Ingin muntah, dingin nya benar-benar menusuk kulit.

Mereka semua pergi ke kamar mandi. Dan tau apa yang terjadi kamar mandi penuh oleh para siswa yang tentunya ingin membereskan dirinya karna kemarin mereka tak mandi. Badan nya sudah jelas mereka lengket.

Tapi mengingat jika mandi? Apakah tak kedinginan jangan kan air hawa saja sudah dingin apalagi air yang pastinya akan lebih dari dari udara.

Selesai semuanya guru mengarahkan untuk ke lapangan akan di adakan senam pagi, agar semua murid menjadi fresh, tak mengantuk dan paling penting tak akan kedinginan karna pasti akan mengeluarkan keringat.

Karna Melvan tinggi ia berdiri di posisi belakang. Senam sudah berlangsung 3 menit yang lalu.

Seseorang menepuk pundak Melvan, membuatnya menoleh.

"Lo di suruh Aden ke belakang tenda" Kaivan salah satu anggota geng Chaser yang berucap.

Jelas saja Melvan tak ingin karna untuk apa?. Ia tak memperdulikan ucapan itu.

"Lo denger gue ngomong ga?" tekan nya sedikit.

Melvan masih fokus dengan senamnya, "Gakkan bener, lo tarik aja" bisik Liam.

Berbicara baik-baik salah dan tak di dengar, ya dengan senang hati Kaivan menarik paksa lengan Melvan menjauh dari acara senam itu.

Saat Charissa melihat ke arah belakang, barisan terakhir kelompok Melvan kurang satu dan itu Melvan sendiri yang tak ada.

Matanya memincing mencari, melihat di arah Jauh tenda belakang tempatnya, ada Melvan yang terjatuh terkena pukulan. Seseorang memukulnya,

Bugh !!

Pukulan keras Melvan dapatkan dari Aden yang baru saja memukulnya, Melvan bertanda tanya pastinya ia tak mengerti. Tak tahu apa-apa ia ditarik dari kerumunan dan malah di pukul.

"Maksud lo apa?" santai nya sembari memegang sudut bibirnya.

"Gausah muna lo !"

Dahinya mengernyit masih tak mengerti, "Lo kan yang udah bekap Retta sampe pingsan di hutan !!" ia berbicara sangat dekat dengan Melvan.

Melvan membelakkan matanya, bagaimana dirinya bisa di tuduh?

Sedangkan saat Retta hilang ia mencari nya juga "Lo salah orang kali" tanpa emosi ia berbicara. Untung Melvan bisa mengontrol emosinya.

"Halahh bacot lo !" menekan katanya, Melvan tersungkur saat Aden melayangkan tendangan di perutnya.

Tapi Melvan kembali bangkit sekarang memegang perutnya, "Lo sama Retta saling kenal, gue ga nyangka lo sejahat itu"

Negatif Rain | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang