Melvan melihat motor ojek yang Retta tumpangi telah memasuki area komplek, ia menambah kecepatan nya dan menghadang kendaraan beroda dua berwarna hitam itu.
Membuat tukang ojek memberhentikan kendaraan nya, si mang gojek semakin tak habis pikir sembari menggelengkan kepalanya,
"Astagfirullah anak muda" ia beristigfar.
Kemudian Melvan turun dan mendekat. "Retta, please dengerin penjelasan aku dulu yaa" Retta benar-benar tak ada niatan sama sekali menanggapi kalimat kekasihnya ini,
Jangan kan menanggapi, melihatnya saja ia tak mau, hatinya belum bisa menerima apa yang seharusnya tak ia lihat di mall tadi.
Melvan yang tak mendapat respon. Tangan nya peralahan membuka helm yang dikenakan oleh Retta, dan menyuruhnya untuk turun,
"Pak, ambil aja. Makasih yaa" ia memberikan 3 lembar uang berwarna merah,
"Wahai anak muda, ini kebanyakan" harus banget ya dengan sebutan 'wahai anak muda'
"Gapapa pak, ambil aja", balasnya
Mang ojek tersenyum, "Yasudah terima kasih. Semoga lekas membaik hubungan nya" ia melajukan motornya di komplek yang sepi ini,
Melvan meraih kedua tangan Retta untuk digenggam ia menatap lekat wajah kacau kekasihnya akibat tangisan yang tiada henti sejak tadi.
Kemudian diusapnya lembut tangan itu dengan ibu jarinya semata untuk meredamkan emosi gadis didepan nya.
"Retta sayang" ucapnya lembut menatap manik Retta yang sembab dan memerah, ia jadi tak tega. Lalu satu tangan nya terulur untuk mengusap tapi..
"Gausah, megang-megang" ia hempaskan tangan itu keras,
Helaan nafas keluar dari Melvan, "Aku jelasin di sini, sekarang juga ya. Biar kamu ngga salah paham"
Kemudian Retta mulai menatap tajam wajah kekasihnya, matanya yang memerah akibat tangisan yang tiada hentinya, "Mau jelasin apa lagi? HUH!-
"Semua nya udah jelas, kamu meluk-meluk cewe lain" tegasnya,
Ia menarik nafasnya tersenggal,
"Kamu pikir aku buta apa? Gabisa liat?, gitu menurut kamu?"Melvan menggeleng lemah "Sayangg, heyy dia temen aku, dan tadi aku cuma-
Ia menghempaskan pergelangan tangan nya yang di pegang,
"Cuma? Pelukan ditempat umum kamu sebut cuma?, mana yang katanya ada hal penting-
Tukas Retta ia menghentikkan kalimatnya, karna tenggorokan nya mulai sakit.
"Ternyata hal penting itu buat ketemuan sama cewe lain" finalnya, air matanya kembali turun, ia tersenyum getir. Merasa di khianati oleh kekasihnya sendiri.
Melvan jadi tak tega mendengar isak tangis itu. Rasa emosionalnya yang ada semenjak memeluk Ganin sembari menangis di cafe.
Sekarang terbawa kembali, ia tak bisa melihat kekasihnya menangis seperti ini apalagi penyebab nya karna dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Negatif Rain | Bbangsaz
FanficSomething about Melvan & Retta dua gadis yang di pertemukan sama-sama tak menyukai hujan. Completed ✔ [ harsh word + action + kiss ] ⚠️ kkalvana. My 2nd book 📚 Photo : Pinterest 📍 Cover edit : Canva