Bel istirahat belum berbunyi tapi para siswa telah berhamburan keluar kelas menuju arah kantin. Melvan mengangkat tangan kirinya, melihat jam menunjukkan pukul 9.15.Bayangkan seper empat jam lagi bel itu akan berbunyi, dan masih lama tentunya. Tapi area sekolah sudah seperti zombie yang berkeliaran terlepas dari kandang nya.
Seseorang dari arah berlawan yang tengah berlari dan memegang satu buah cup coffe tak melihat jika Melvan tengah berjalan masih menatap tangan kirinya,
Byurr !!
Sontak atensi Melvan langsung teralihkan pada orang di depan nya. Panas mulai menjalar mengenai perutnya, akibat terkena air kopi panas itu.
Jelas membuat orang yang berlarian tadi panik. Ia membuka mulutnya lebar-lebar tak percaya. "Mati gue" batin orang itu.
Kemeja putih yang di pakai nya. Sudah tak suci lagi, bau pewangi yang menepel pada kain sekarang tercampur oleh bau amis dari kopi panas, Melvan mengibaskan baju kemejanya pelan.
Karna panas semakin menjalar.
"So-soryy gue ga sengaja" ucapnya nyengir di iringi raut wajah ketakutan.Melvan hanya melihat orang itu sejenak. Yang menundukkan wajahnya menatap lantai yang kotor akibat air berwarna coklat ulah dirinya sendiri.
Kemudian tanpa berkata Melvan mulai beranjak, ia tak marah hanya saja tak mempunyai baju lagi untuk menggantinya.
"Aduh.. lo bodoh banget si. Gimana kalo nanti kena bully sama dia" gumamnya resah menatap kepergian Melvan, mulai overthinking.
Karna tujuan utama Melvan keluar kelas itu untuk pergi ke toilet membasuh wajahnya. Dan sekarang malah menambah hal yang harus di basuh yaitu kemeja putihnya.
Ia membiarkan air yang di basuh oleh tangan nya satu per satu di usap ke kain yang kotor berwarna coklat.
"Ini cara ngilangin nya gimana si" ucapnya malah jadi kesal sendiri
Hingga seorang perempuan datang masuk ke dalam toilet yang tertutup itu, "Kalo cuma sama air ngga akan bisa ilang, sayangg" pandangan nya beralih,
Retta ternyata, ia juga membawa kaos putih yang ditenteng nya. "Nih, aku bawa kaos. Pake ini aja, gapapa kok" tawarnya mulai mendekat ke arah Melvan yang berdiri tepat di depan kaca besar Washtafel.
Melvan mulai tersenyum, rasa kesalnya pun perlahan menghilang. "Makasih yaa"
"Iyaa, kamu ganti dulu. Aku tunggu di sini" ucapnya. Lalu Melvan mulai masuk ke bilik wc terakhir.
Toilet perempuan yang berisikan bilik wc sekitar 7 bilik itu hanya satu yang dipakai yaitu yang ditempati Melvan sekarang.
Di tempat ini hanya ada mereka berdua. Retta tengah menatap wajah nya di depan cermin sembari bergaya, hingga suara seseorang mengalhikan atensi nya, seperti keributan dua orang terdengar dan mulai memasuki ruangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Negatif Rain | Bbangsaz
أدب الهواةSomething about Melvan & Retta dua gadis yang di pertemukan sama-sama tak menyukai hujan. Completed ✔ [ harsh word + action + kiss ] ⚠️ kkalvana. My 2nd book 📚 Photo : Pinterest 📍 Cover edit : Canva