Untukmu aku bertahan *

835 82 39
                                    

2 minggu berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


2 minggu berlalu. Perlahan hubungan Melvan dan Retta sedikit merenggang dikarenakan Melvan sendiri yang tak bisa mengantarkan Retta pulang pergi ke sekolah.

Yang ia bisa lakukan hanya menemui Retta saat jam pelajaran istirahat itupun masih saling kangen satu sama lain.

Retta benar-benar di jaga ketat oleh Aden dan ayahnya. Membuat Melvan tak bisa melakukan apa-apa seperti sekarang ini.

Tepat pukul 8 malam ia tengah berada di sebrang komplek perumahan Retta. Kepalanya mendongak menatap jendela kamar Retta di atas,

"Sayang, coba buka jendelanya" ia menelpon gadisnya.

Kemudian Retta membuka jendela, ia tersenyum di kejauhan, Retta bisa melihat Melvan yang berjinjit dan berdadah-dadah dengan celana panjang putih dan jaket hitam nya.

Kemudian Retta membuka jendela, ia tersenyum di kejauhan, Retta bisa melihat Melvan yang berjinjit dan berdadah-dadah dengan celana panjang putih dan jaket hitam nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I-i miss u" kata Retta di sebrang telpon itu tapi kalimatnya tersenggal, ia menangis.

Membuat Melvan jadi berhenti tersenyum, "Jangan nangis, cintaa." katanya,

Retta menggeleng, Melvan bisa melihat itu dari kejauhan gadisnya menghapus air matanya mencoba untuk tersenyum.

"Liat !! aku bawa martabak kesukaan kamu lohh" balasnya menaikkan kresek martabak itu.

"Oh yaa??" Balas Retta

Di sana Melvan mengangguk dengan pandangan masih menatap Retta di kejauhan.

"Tapi, aku gatau cara ngasih nya"

Ia hanya takut saja jika yang membuka pintu rumah itu ternyata ayah nya Retta, bagaimana??

"Kamu pura-pura jadi tukang paket aja" Retta membalasnya sembari tertawa,

"Ide yang bagus, yaudah kamu turun. Aku siap-siap" Melvan mematikan panggilan itu.

Ia mengenakan topi hitam setengah wajahnya sengaja tertutup agar tak dikenali, wanti-wanti saja takut ayahnya Retta yang membuka pintu rumah kan brabe kalau ketauan.

Sembari berkaca pada spion motornya,
"Mana ada tukang paket cakep gini" ia memuji dirinya sendiri.

Ting tong !!

Negatif Rain | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang