Sebelum hal itu

74 8 1
                                    

Saat Kusuo makan sendirian di sudut, seorang gadis yang lewat tiba-tiba berhenti. Gadis itu menatapnya, dan matanya berbinar dengan indah.

"Kusuo."

Gadis itu memanggil dengan lembut dan rendah. Wajahnya sedemikian rupa menunjukkan kebahagiaannya.

Saat gadis itu menghampirinya, Kusuo mengangkat matanya. "Shouko... Dan?"

Di samping Shouko, ada dua gadis di sampingnya.

"Senpai, selamat siang." Gadis dengan rambut kuncir kuda mendekat dan duduk di sampingnya. "Apa Senpai makan sendirian saja?"

Kusuo menjawab dengan santai. "Makan sendirian lebih tenang."

"Jadi ini Senpai yang sering dibicarakan Shouko." Gadis dengan tubuh lebih pendek duduk di sebelah lainnya, tangan kanannya menopang dagunya, dan matanya menunjukkan minatnya ke arah Kusuo: "Senpai, Aku Ushio Yariko, sahabat Shouko. Salam kenal."

"Ah, aku lupa." Gadis kuncir kuda mengangkat tangannya, "Namaku Akagi Rin, mohon untuk bantuan ke depannya, Senpai."

"Oosuki Kusuo, salam kenal."

Setelah memberi salam, Kusuo menatap kedua gadis itu. Matanya seakan bisa menembus ke dalam jiwa kedua gadis itu.

Kedua gadis itu saling memandang dalam diam.

Setelah  beberapa saat, Kusuo mengedipkan matanya, lalu menghela nafas dan tersenyum lembut.

Sebenarnya kedua gadis itu memiliki sifat yang baik, dan tidak ada niat buruk di dalam hati mereka. Sepertinya Shouko sangat beruntung bertemu dengan mereka.

"Senpai?"

"Terus lah berteman dengan Shouko." Kusuo berkata dengan lembut, "Waktu Shouko SMP, dia sama sekali tidak bisa berteman."

Waktu pertama kali dia bertemu dengan Shouko adalah saat dia dan ibunya pindah. Dia benar-benar pemalu waktu itu.

"Aku senang sekarang dia memiliki teman yang baik seperti kalian."

Dia harus menghampirinya terlebih dahulu untuk berbicara dan kemudian berteman dengannya.

Memandang dua gadis itu, Kusuo memberikan senyum lembut yang diwariskan dari Mamako.

"Apa yang Senpai katakan." Gadis kuncir kuda itu sedikit tersipu. Dia melambaikan tangannya dan berkata, "Aku sangat senang hati selamanya berteman dengan Shouko."

"Itu benar." Gadis bertubuh mungil memeluk lengan Shouko, "Kami akan terus menjadi sahabat Shouko-chan."

"Sebelum mengkhawatirkan Shouko," Mata gadis kuncir kuda itu bergerak, "Apa Senpai sendiri memiliki teman?"

"Tidak."

Mendorong kacamata di pangkal hidungnya, Kusuo kemudian berkata dengan tegas, "Tapi Aku bisa memilikinya jika Aku menginginkannya. Jadi jangan salah paham."

Kedua gadis itu memandang Kusuo.

"Aku mengerti. Kusuo-senpai jangan menyatakannya dengan keras."

"Jika Senpai kesepian, kami bisa mengajakmu pergi bermain."

"..."

Di saat yang sama.

Lima saudari Nakano duduk di meja yang sama.

"Siapa gadis-gadis yang berbicara pada Oosuki-san? Mereka terlihat sangat dekat."

Yotsuba berkata dengan penasaran.

Itsuki yang selesai makan, mengangkat matanya untuk melihat. "Mereka sepertinya siswa dari kelas satu."

"Mereka sangat imut." Ichika meletakkan telunjuknya di bibir bawahnya, "Terutama gadis yang terlihat dingin itu. Dia tinggi dan juga cantik."

My Easy Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang