"Hahaha, terimakasih, terimakasih."
Ketika pertunjukan itu berakhir, orang-orang bertepuk tangan. Salah satu wanita melambaikan tangannya sambil tersenyum sementara gadis dengan pakaian olahraga menghela nafas lega.
Setelah itu, penonton bubar dan pergi. Ketika melihat pakaian mereka, Kusuo mengangkat alisnya.
"Yukata? Apa ada festival di daerah ini?"
Melihat banyaknya orang mengenakan yukata, itu pasti ada acara festival atau semacamnya.
Kusuo tidak langsung pergi tetapi melihat poster penjualan tiket, dan dia mendekat. Bukan hanya dia, Dua gadis dengan yukata juga berjalan ke gadis gitaris itu.
"Apa kau menjual tiketnya?" Tanya salah satu gadis dengan yukata.
"E-eh?" Gadis gitaris dengan aksesoris kubus biru dan kuning tampak gugup dan terkejut, "Kamu sungguh-sungguh ingin membelinya?"
"Tentu saja." Kata gadis itu.
Salah satu gadis lainnya juga berkata, "Kau sangat hebat. Apa kau juga memainkan lagu itu juga?"
"Hehehe," gadis itu menggaruk belakang kepalanya, dan senyum konyol muncul di wajahnya. "Ya, kami juga akan memainkan lagu itu."
"Kalau begitu, tolong dua tiketnya."
"Apa kau benar-benar..."
"Gotou-chan, jangan bertanya pada pelanggan."
Gadis yang memainkan bass sebelumnya menghampirinya. Gadis gitaris itu menoleh untuk melihat dan berkata dengan ragu.
"T-tapi, konser kami m-mungkin akan terlihat payah."
"Itu tidak benar." Kata gadis yukata itu, "Aku yakin kau bisa melakukannya dengan baik."
"Ya." Gadis yukata lainnya menimpali, "Aku pikir kau luar biasa."
"Hehehe, A-Aku tidak sehebat itu kok~" Gadis itu tersenyum dengan konyol lagi sambil menggaruk belakang kepalanya.
Setelah membeli tiket, kedua gadis itu pergi sambil melambaikan tangannya.
"Kemudian," wanita dengan bass menoleh ke arah Kusuo yang diam dari tadi, "Apa Onii-san yang di sana juga menginginkan tiketnya?"
Kusuo melangkah ke depan. "Ya."
"Hiik!" Saat berbalik dan melihatnya, Gadis gitaris itu ketakutan. Lalu dia membungkuk dan berkata dengan terbata-bata, "M-maaf, Aku t-tidak bisa menyerahkan uang ini."
"..."
Apa yang dia pikir?
"Aku bukan."
"Yahaha." Gadis bass itu tertawa manis, "Apa yang kau katakan, Gotou-chan. Dia ingin membeli tiket mu."
"U-um, benarkah?" Gadis gitaris itu mengangkat kepalanya dengan ragu.
"Ya." Kusuo mengeluarkan dompetnya, "Seribu lima ratus Yen, kan?"
"Y-ya."
"Ini uangnya."
"T-tapi, apa kamu yakin?"
"Tentu saja. Aku sedikit tertarik dengan mu."
"A-a-a-a-a-a-a-a-a-pa??" Wajah Gadis itu berubah aneh yang tampak lucu. "A-a-apa m-maksudmu?"
(Ehhhhh, a-apa artinya itu?!!!)
(M-mungkinkah!? Mungkinkah itu?! Su, suka Aku? D-ia?)
(Mustahil mustahil mustahil! Apa yang kau pikirkan Gotou?!!! Tidak mungkin ada laki-laki yang menyukai perempuan seperti jamur yang hidup di tempat sempit dan gelap!!!)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Easy Second Chance
RomanceSetelah semuanya, Aku berakhir tanpa menikmati hasilnya? Sialan. Kesempatan reinkarnasi? Maksudnya Aku harus berusaha keras sekali lagi?! Tidak! Pria itu menolak dengan tegas.