Di ruang tamu keluarga Komi.
Kusuo duduk di sofa, tanpa dapat menjelaskan kedatangannya. Tidak lama kemudian, paman dengan kacamata datang dan duduk di sampingnya dalam diam.
"Paman, selamat malam."
Dia menyapa terlihat dahulu, dan pria paruh baya itu mengangguk tanpa sepatah katapun.
"Silahkan diminum, Kusuo-kun~" Ibu Shouko membawa dua gelas teh dan meletakkannya sambil tersenyum, "Aku akan memanggil Shouko."
"Ah, tentang itu," Kusuo menyerahkan kuenya, "Aku hanya ingin memberi kue ini."
"Ara~" Ibu Shouko mengambilnya, melihat kue utuh, dia mendongak dan bertanya, "Apa kau membeli kue secara berlebihan lagi?"
"Tidak." Kusuo menyesap tehnya dengan kedua tangannya, dan berkata dengan santai, "Tapi menurut ibu, aku terlalu berlebihan tentang itu."
"Berapa banyak?"
"Hanya sepuluh."
Ibu Shouko terdiam sesaat sebelum tertawa terbahak-bahak. "Itu terlalu banyak. Tentu saja Mamako akan marah."
Tiba-tiba langkah kaki ringan turun dari lantai atas.
"Ohh, Shouko." Mamako melambaikan tangannya untuk memanggil, "Ayo turun dan makan kue yang di bawa Kusuo-kun."
Mengangguk mengangguk.
Menganggukkan kepala dengan antusias, Shouko berjalan ke sofa dan duduk di sampingnya.
Melihat ke samping, Kusuo berkata dengan lembut.
"Shouko, selamat malam."
"Selamat malam."
"Bagaimana sekolah mu?"
Mengangguk mengangguk.
"Menyenangkan? Itu bagus." Kata Kusuo, "Kau juga sudah memiliki teman di sekolah, kan?"
Mengangguk mengangguk.
"Baguslah." Kusuo tersenyum dengan lembut, "Aku yakin debut SMA mu akan menyenangkan."
Gadis itu diam.
Goyang.
Shouko menggelengkan kepalanya dengan pelan, lalu menatapnya dengan sedih.
"Ada apa?" Kusuo mengangkat alisnya, "Apa ada seseorang yang menggangu mu?"
Shouko menggelengkan kepalanya lagi.
"Bukan?" Kusuo memandangnya dengan bingung, lalu dia membaca pikirannya, dan dia segera mengetahuinya, "Kau ingin Aku juga ke sekolah?"
Shouko tetap diam, lalu perlahan menganggukkan kepalanya.
Kusuo menjadi diam dan terus memandang Shouko yang menatap ke arahnya.
Sebenarnya dia tidak perlu ke sekolah lagi. Dia sudah lulus SMA beberapa tahun sebelumnya, dan sekarang dia sudah di terima oleh universitas sejak lama.
Tetapi karena Mamako tidak menyukai dengan kecepatan hal semacam itu, dia kembali bersekolah dengan normal.
"Sekolah itu bukan hanya mencari ilmu, tetapi juga sikap dan perilaku."
Kusuo hanya mengikuti perkataan Mamako, dan mengikuti sekolah dengan santai.
Pada saat itulah dia memiliki hak khusus hanya untuk dirinya sendiri; dia bisa dia bisa melakukan apapun tanpa melanggar batas hukum sekolah.
"Aku akan memikirkannya."
Dia akan mempertimbangkannya.
Sekarang dia sudah menginjak kelas dua SMA dan sebentar lagi untuk meninggalkan masa remajanya yang berulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Easy Second Chance
RomanceSetelah semuanya, Aku berakhir tanpa menikmati hasilnya? Sialan. Kesempatan reinkarnasi? Maksudnya Aku harus berusaha keras sekali lagi?! Tidak! Pria itu menolak dengan tegas.