Halaman 20

0 0 0
                                    

Katanya, kalau waktu berasa dua kali lebih cepat dari biasanya, pertanda kiamat semakin dekat.

Tapi, jangan dulu, aku mohon. Aku masih betah di dunia ini.

Aku terkejut saat adik perempuan ku yang masih tiga tahun tiba-tiba hinggap di punggungku, ingin digendong. Padahal aku baru saja bangun dari tidur dan masih bengong, buktinya, tanpa suatu hal yang jelas, aku mikirin kiamat.

"Aa, bangun, sahur." Suara adikku yang masih cadel.

"Iya tunggu, lima menit lagi, masih mengumpulkan nyawa."

Ini sahur pertama bulan ramadhan dua ribu delapan belas, sudah puasa, nanti di sekolah ada ujian kenaikan kelas. Benar-benar,tes keimanan yang tidak main-main.

Ibu masuk ke dalam kamar, mengais adikku yang terus saja menggangguku.

"Bangun, masa kalah sama adik kamu. Dia udah makan sahur duluan loh, makanan udah siap, cepetan, keburu imsak."

Aku bukan tipe orang yang selalu menanti-nantikan perintah orang tua, ketika ibu atau bapak bilang a, aku akan selalu langsung menurut.

Rasa kantukku hilang saat mencium wangi masakan, sop daging. Aku langsung mengambil semangkuk penuh.

Usai makan, aku teringat Embun. Aku langsung membawa ponsel di kamar dan membuka whatsapp. Agak bete waktu tahu Embun tidak menghubungi ku lebih dulu, tapi aku harus sadar diri, kemarin-kemarin juga aku pernah diemin Embun.

Rafasya
Halo Embun
Jangan lupa bangun ya, sahur

Embun
Kamu bangunin aku sahur lima menit lalu
Sedangkan lima menit dari sekarang itu imsak, kamu gak salah?

Rafasya
Nggak ada yang salah, pahala bangunin orang sahur

Embun
Tapi kamu bangunin aku sepuluh menit sebelum imsak, telat

Rafasya
Ya udah, besok aku bangunin kamu sahur langsung ke rumah, ya

Embun
Boleh, pintu terbuka lebar buat kamu

Rafasya
Emang kalau shubuh-shubuh pintu kamu terbuka lebar? Kalau ada maling gimana?

Embun
Maksudnya bukan gitu, Rafasya ku

Rafasya
Besok ujian kenaikan kelas, yang semangat ya, jangan lupa harus jujur, kalau gak jujur nanti puasanya gak barokah

Embun
Iya, kamu juga jangan lupa buat belajar
Sekarang juga kamu harus banyak baca Al-Qur'an. Pokoknya aku tantang kamu buat bisa tadarus akhir bulan ini

Rafasya
Siap, aku baca Al-Qur'an kok
Aku juga belajar
Aku juga gak bakalan banyak main game
Aku cuma mau banyak mikirin kamu, sampe waktu buka
Kalau gabut banget, yaa paling aku mikirin sahur imsak jam berapa, atau buka puasa takjil nya apa

Embun ♥
Aku juga mau mikirin kamu, sambil nunggu buka puasa

Rafasya
Tapi nanti kalau pas jawab ujian sekolah mikirin akunya jangan terlalu kenceng

EmbunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang