MTM 9

13.7K 583 6
                                    

Wajib vote sebelum membaca!!

Hai! Aku double update hari ini✌🏻

Ini udah flashback off ya! Tadi aku lupa kasih tanda hehe🤭

Jangan lupa spam komen ya.

Oh iya aku buat cerita baru nih, yuk mampir juga ke Trouble Love.

Happy reading😘

Sorang gadis menyandarkan kening pada setir mobilnya, isak tangis pilu yang tadinya terdengar kini telah lenyap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorang gadis menyandarkan kening pada setir mobilnya, isak tangis pilu yang tadinya terdengar kini telah lenyap.

Di usap kasar sisa-sisa air matanya. Matanya menatap tajam kearah depan. Rasanya dia tak terima dengan perasaan yang sempat mengelayuti saat melihat wajah mantan kekasihnya.

"Fuck! Bisa-bisanya gue pingin peluk cowok brengsek itu tadi." Mata cantiknya terpejam guna meredam emosi.

Dia pikir dia sudah bisa hidup tanpa pemuda itu, dia pikir ingatan tentang masa lalu itu telah terhapus, dia pikir pemuda itu tak lagi berkuasa atas dirinya.

Ternyata waktu hanya membuatnya terbiasa dengan luka yang ada. Ternya waktu tak benar-benar membuat ingat itu memudar. Ternyata rasanya masih seperti luka basah yang tak segaja tersenggol.

Ingatan malam itu masih jelas di rekaman otak Steffie. Bagaimana Sean berciuman dengan temannya sendiri.

"Cih! Bulshit! Penjelasan katanya?!" Steffie terkekeh sinis, tangannya mengepal kuat, menghalau rasa sakit dari ingatan buruk yang terus bermunculan.

"Sampai kapanpun gue gak sudi denger omong kosong dia!"

Gadis itu mendengus sinis sebelum mulai menyalakan mobilnya kembali. Di tengah perjalan dia menghubungi teman temannya dengan mode handsfree.

"Cepet nyusul ke club biasanya." Ucapnya mengabaikan beberapa pertanyaan dari teman-temannya.

•••

Dentum bising musik Dj yang amat keras menggema kepenjuru ruangan.

Saat ini masih pukul 4 sore, belum saatnya untuk sebuat club buka. Namun karena seorang gadis masuk dan sedikit membuat ricuh dengan memaksa di setelkan lagu Dj, Gama selaku pemilik club akhirnya keluar untuk memeriksa.

Ternyata teman satu fakultas yang datang, gadis itu terlihat kacau dengan bekas air mata di pipinya.

Karena kasihan, Gama akhirnya memerintahkan karyawannya untuk menuruti perintah gadis yang kini malah duduk di sofa pojok tanpa benyentuh minumannya.

"Habis kenapa lo? Kayaknya kacau banget." Gama memutuskan untuk menemani Steffie, teman satu fakultasnya.

"Kepo lo! Ck, kenapa sih mereka kok gak dateng-dateng!" Kesal Steffie

"Sabar dong stef, bisa aja macet. Inikan jam pulang kantor."

Yang di ajak bicara hanya mendengus. Dia tak terlalu dekat dengan Gama, dia mengenal Gama karena sikembar Abee dan Abel teman satu SMA Gama. Jadi rasanya kurang nyaman ketika pemuda di sampingnya mendudukkan bokong di dekatnya.

Ada Apa Dengan Mantan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang