MTM 22

6.2K 248 21
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komentar ya!

Happy reading😘

Manusia sering kali berpura-pura lupa dan bersikap seolah tak pernah mengalami kesakitan yang dulu pernah mengusik hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manusia sering kali berpura-pura lupa dan bersikap seolah tak pernah mengalami kesakitan yang dulu pernah mengusik hidupnya.

Padahal ketika dia di hadapkan dengan keadaan yang sama ataupun berhadapan dengan orang yang pernah melukai dirinya, luka yang telah mengering sekalipun bisa kembali bernanah lagi.

Kurang lebih itulah yang tengah di alami oleh Steffie. 

Semenjak bertemu dengan Samuel kembali, gadis itu nampak tak fokus mengerjakan sesuatu. Bahkan saat ini televisi ruang tengah apartemen Sean di biarkan menyala tanpa dia tonton.

Ada suatu hal yang memenuhi pikirannya saat ini. Tentang bagaimana perasaan dirinya saat ini, perasaan dirinya pada Sean, dan.. perasaan dirinya pada... Samuel.

"Hah! Padahal dia sendiri yang bilang bilang buat pura-pura gak kenal kalau ketemu."

Ada beberapa hal yang Steffie paling sesali setelah dia berpisah dengan Sean.

Pertama, dia yang bertemu Samuel

Kedua, dia yang mengiyakan untuk memulai hubungan hubungan tanpa status dengan Samuel, di belakang orang-orang terdekatnya.

Terakhir, ketika Steffie kemarin tak segera pergi menghindar saat Samuel mengejutkan dirinya.

Seolah lupa 2 bulan lalu, Samuel yang berbalik memunggungi Steffie dan menghakimi gadis itu. Padahal pria itu tau jika Steffie tak bersalah.

Samuel tau, dia melihatnya, tapi dia tidak peduli.

Entah kenapa, sekarang Steffie merasa bertunangan dengan Sean tak seburuk itu.

Sedanga asik melamun, tiba-tiba Steffie merasa seseorang memeluknya dari samping.

"Stef, kenapa tadi gak kekantor saya?"

"Hah? Kok udah pulang?"

Sean mengerutkan keningnya, bingung dengan gadis di pelukannya yag terlihat tidak fokus.

"Kamu gak dengar saya buka pintu apart tadi?"

Sean mengusap pipi Steffie penuh sayang, dia berfikir jika Steffie mungkin saja sedang ada masalah.

Steffie melirik jam dinding yang tergantung di atas televisi, pantas saja Sean sudah pulang, ternyata sudah pukul 5 sore.

Ternyata dia sudah 6 jam merenung di depan tv, sungguh sia-sia.

"Enggak, sorry habis ngelamun." Jawab Steffie jujur.

"Mikirin apa sih, sampai gak sadar pintu apart ketutup."

Steffie tersenyum tipis, entah kenapa dia ingin memeluk Sean. Jadi tanpa menahan diri, dia peluk pria itu.

"Gue.. laper sekarang."

Ada Apa Dengan Mantan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang