Thomas dan Raisa sudah tiba di pesta. Mereka berdua tampak serasi dengan balutan jas dan dress mahal mereka, beberapa orang yang di sana iri ketika melihat Thomas dan Raisa bersama. Raisa menahan senyum ketika ia bisa datang bersama Thomas.
Thomas hanya memasang wajah datar nya ketika para bocah ingusan itu memandangnya, Thomas hanya fokus kepada Raisa yang sedang mengobrol dengan sahabatnya. Ia hanya berdiri diam saja tanpa mengatakan sepatah katapun. Dirinya merasakan beberapa wanita menatapnya dengan terang+terangan tapi ia mengabaikan nya karena ia tidak suka berurusan dengan para bocah ingusan yang akan merepotkan nya.
"Apa kau bosan?" tanya Raisa menghampiri pria itu.
"Ya, apa acaranya sudah selesai?" tanya Thomas.
"Sebenarnya belum tapi kita bisa pulang." kata Raisa.
"Hm." sahut Thomas. Akhirnya mereka pun pergi dari sana. Sepanjang jalan Raisa melirik Thomas yang fokus menyetir, diam-diam ia tersenyum karena bisa memandangi wajah tampan nya.
"Sudah sampai." suara bariton itu membuat Raisa tersentak.
"Ah, sudah sampai ternyata, kenapa cepat sekali." gumam Raisa membuat Thomas menarik alis nya.
Raisa tersenyum menatap Thomas.
"Ingin masuk sebentar?" tawar Raisa.
"Tidak."
Raisa mengangguk dan keluar, tanpa banyak kata Thomas segera pergi meninggalkan Raisa yang masih menatap mobil pria itu.
Dia masih tidak menoleh kearahku...
Thomas tiba di rumahnya, ia cukup lelah sekali hari ini. Ia merebahkan tubuhnya di ranjang, pintu terbuka memperlihatkan pelayan nya membawa teh hangat.
"Ini teh nya Pak."
"Hmm."
Pelayan akan pergi tapi Thomas memanggilnya.
"Apa dia membuat masalah?" tanya Thomas.
"Tidak Tuan, Nona Sharon dari tadi tidur."
"Baiklah, kau bisa pergi."
Setelah pelayan pergi, Thomas mengecek CCTV kamar Sharon dan benar saja wanita itu sudah tidur. Pandangan nya tidak putus ketika melihat Sharon yang menggeliat. Entah kenapa tiba-tiba rasa lelah nya berganti menjadi hasrat ingin menyentuh Sharon. Beberapa menit hanya memandang Sharon yang tertidur pulas akhirnya Thomas bangkit dari ranjangnya dan pergi ke kamar Sharon.
Sharon mengerjapkan matanya ketika merasakan elusan lembut di perutnya. Apa itu hanya mimpi? Sharon berganti posisi menjadi miring dan ia merasakan hembusan nafas menerpa wajahnya. perlahan-lahan Sharon membuka mata nya dan matanya terbelalak ketika melihat wajah Thomas yang sangat dekat dengan nya.
"Argh!" reflek Sharon berteriak kencang dan memukul wajah Thomas dengan bantal. Jantungnya seakan ingin lepas ketika membuka mata dan wajah Thomas tepat di wajahnya juga! Seketika Sharon memucat ketika menyadari apa yang barusan ia lakukan.
Mati aku!
"Pa..k." ucapnya terbata.
Thomas tidak beraksi membuat Sharon makin ketakutan. Apa yang ada di pikiran pria itu? Apa dia akan memperkosa nya lagi dengan kejam seperti semalam? Miliknya juga masih terasa sakit dan perih sekarang.
"Apa yang kau lakukan." tanya Thomas datar.
"Kau membuatku terkejut." jawabnya pelan.
Siapa yang tidak kaget? Saat dirinya tidur pulas sehabis menangis ia merasakan seseorang mengelusnya dan saat terbangun dirinya malah melihat wajah Thomas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE (Complete)
Roman d'amourNovel Romance #Navaro Family CEO bernama Thomas Navarro memiliki segalanya: kekayaan, kekuasaan, dan ketenaran. Namun, sikapnya yang dingin dan tak kenal kompromi membuatnya sulit untuk dekat dengan orang lain, bahkan dengan Raisa wanita yang Mommy...