Chapter 12

969 36 2
                                    

Mereka sudah sampai di rumah sakit di mana Nathan di rawat, tangisan Nessi tidak bisa di bendung lagi ketika mendengar kalau salah kedua kaki Nathan patah dan tidak akan bisa berjalan selama beberapa bulan. Sharon pun tak kalah sedihnya, ia bahkan menyesal telah menelpon Nathan meminta bantuan pria itu, kalau tahu akan seperti ini Sharon tidak akan menelpon Nathan.

"Kenapa bisa Nathan kecelakaan. Dia selalu berhati-hati dalam berkendara." lirih Nessi.

"Takdir tidak ada yang tahu, Nes. Kau harus tenang sekarang." elus Kira ikut menangis.

Pintu terbuka memperlihatkan Suster dan mempersilahkan mereka bertiga untuk masuk ke dalam ruangan. Tangisan mereka bertiga pecah ketika melihat keadaan Nathan yang di penuhi perban di area kaki nya dan tak lupa selang infus di tangan nya. Sharon tidak sanggup melihat nya lagi, ia memilih untuk keluar. Tangisan nya terus saja turun membasahi pipi nya sampai tak sengaja ia menabrak seseorang.

"Maafkan saya!" seru nya panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan saya!" seru nya panik.
Sharon mengambil paperbag yang terjatuh di lantai akibat kecerobohannya.

"Hm." hanya itu jawaban nya membuat Sharon mendongkak. Seketika ia terdiam sebab wajah pria di depan nya itu seakan tidak asing di matanya.

Siapa dia?

Apakah mereka pernah bertemu?

"Bisakah kau kembalikan barangku?" pria itu mengangkat alisnya.

"Eh. Maaf." Sharon mengembalikan paperbag nya.

Pria itu pergi meninggalkan Sharon yang terdiam.

Keesokan harinya mereka bertiga bangun di ruang rawat Nathan. Ya, mereka memutuskan untuk menginap di sini sebab Nathan tidak ada keluarga terdekat. Keluarga pria itu ada di luar kota. Nessi dan Kira yang memang pekerja bingung apakah harus berangkat atau menunggu Nathan namun Sharon menyakinkan bahwa mereka harus tetap bekerja karena ia akan menjaga Nathan seharian.

Sharon yang tidak bekerja jadi ia akan menjaga Nathan di sini. Ia tidak ingin kedua sahabat nya terkena masalah karena membolos. Akhirnya mau tak mau Nessi dan Kira berangkat. Sharon lah yang menunggu Nathan di sini, ia duduk di depan pria itu berharap agar Nathan segera sadar.

"Kapan kau sadar Nathan?" liriknya sedih.

Sharon menunggu Nathan seharian sampai ia lupa belum makan, akhirnya ia pamit kepada pria itu untuk membeli makanan. Sharon keluar dari sana dan berjalan menelusuri lorong sampai langkah kakinya terhenti ketika melihat sosok pria yang tidak ingin ia temui.

Thomas.

Siapa lagi kalau bukan pria itu! Sharon tidak ingin bertemu dengan dia lagi tapi kenapa mereka selalu saja bertemu!

"Aku harus bersembunyi." ucapnya panik.

Sharon akan membalikkan tubuhnya  namun ia tidak jadi sebab Sharon melihat seorang wanita paruh baya yang masih saja cantik di usia nya mengobrol dengan Thomas. Sharon juga baru sadar kalau Thomas membawa buah-buahan di tangan nya.

DESIRE (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang