Chapter 30

758 39 18
                                    

Thomas terbangun lebih dulu karena mendapat kabar kalau Mommy dan Daddy nya sudah ada di bawah, Thomas bergegas mandi sebentar dan juga menyembunyikan luka nya di bahu nya. Thomas menuruni tangga dengan kepala pusing nya, mungkin ini efek ia tidak memeriksa luka nya yang cukup banyak keluar darah. Soal Sharon juga, tentu Thomas tidak lupa soal Sharon yang masih terlelap ranjang, Thomas tidak ada niatan membangunkan wanita itu.

"Kenapa tidak mengabari kalau ke sini?" tanya Thomas ketika sampai di hadapan orang tua nya.

"Apa salah orang tua ingin melihat putra nya sendiri." gerutu Lily.

"Thomas, ada yang ingin kami bicara." kata Arsen serius menatap putra nya.

"Apa?" jawab Thomas tak kalah seriusnya.

"Kenapa kau meninggalkan Raisa sendirian di pesta?" tanya Arsen tajam.

"Aku hanya pergi sebentar mencari udara segar." jawab Thomas setenang mungkin.

Arsen menatap menyelidiki ke arah putra nya.

"Lalu kenapa dia pulang dengan Tristan? Harusnya kau bertanggung jawab sebagai pria yang membawanya pergi."

"Thomas mengakui ini kalau ini salahku, tapi sekarang kamu sudah baikan."

"Tapi kau menghilang kemarin. Kau tidak bisa di hubungi." Lily ikut berkomentar.

Thomas menarik nafasnya panjang.

"Mom, tanyakan kepada Daddy, dia tahu persis aku banyak sekali pekerjaan."

"Tapi hanya mengirim pesan apa tidak bisa." kata Lily lagi.

"Sudahlah Mom. Semuanya sudah berlalu, kami sudah berbaikan." Thomas lelah sekali.

Sudah cukup semalam ia berkelahi dengan orang-orang keparat itu sampai darah berharga nya keluar cukup banyak dan juga tentu tidur dengan Sharon yang membuat nya menyesal kenapa bisa ia tidur dengan wanita lain selain Raisa?

Brengsek!

"Bagus kalau kalian sudah berbaikan agar kalian secepatnya bisa menikah." kata Arsen.

"Apa?!" Thomas terpekik kaget mendengar ucapan Daddy nya.

"Menikah? Apa yang Daddy katakan!" tutut Thomas meminta penjelasan.

Lily langsung bergerak menjelaskan.
"Kami sudah memutuskan kalau kalian harus segera menikah. Raisa sudah setuju."

"Tapi aku tidak Mom." tekan Thomas tajam.

"Thomas, mau santai kapan kau seperti ini? Bermain dengan para wanita di kelab? Itu yang kau ingin lakukan seumur hidupmu?" Lily menatap putra nya sambil mengelengkan kepalanya.

"Tapi tidak secepat itu. Pernikahan itu bukan hidup bersama sebentar, tapi seumur hidup, Mommy." tekan Thomas.

"Raisa wanita sempurna Thomas, tidak ada kekurangan dari sana sama sekali."

"Aku tahu, tapi aku tidak ingin menikah secepat itu."

"Ar, beritahu anakmu kalau dia harus segera menikah! Mommy sudah bicara dengan Risa dan Rangga mereka sudah setuju." Lily menoleh kearah suaminya Arsen yang hanya menatap Thomas saja.

"Kau tidak ingin menikah secepat itu atau kau sudah menemukan wanita yang kau ingin nikahi?" tebak Arsen membuat Lily tersedak ludahnya sendiri.

Thomas ikut terkejut mendengar perkataan Daddy nya.

Wanita yang ingin ku nikahi?

Arsen menyunggingkan senyum nya ketika melihat putra nya.

"Bawa dia ke sini, Son." kata Arsen lagi.

DESIRE (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang