Hubungan Thomas dan Raisa makin dekat setelah makan siang itu mereka sering pergi bersama, entah sekedar makan siang atau menjemput Raisa di kampus. Keluarga mereka sangat gembira sekali melihat perkembangan hubungan mereka berdua. mereka merasa Thomas sudah menyukai Raisa dan tidak ingin terlalu lama menunggu untuk meresmikan hubungan mereka. Mereka semua memanggil Thomas dan Raisa untuk membahas hubungan mereka.
Sekarang semua orang berkumpul di ruang tamu, semua mata tertuju kepada dua manusia yang duduk bersebelahan, siapa lagi kalau bukan Thomas dan Raisa. Mereka berdua menghadapi tatapan keluarga mereka dengan berbeda, Thomas yang masih mempertahankan ketenangan nya sedangkan Raisa sudah keringat dingin.
"Hubungan kalian bagaimana sekarang?" tanya Lily tak sabaran.
"Cukup baik." sahut Thomas tenang.
Semua orang tersenyum senang mendengar nya.
"Jadi, apa kalian ingin bertunangan?" tanya Lily langsung.
Semua orang diam menunggu jawabnya Thomas dan Raisa. Namun kedua nya tetap diam, Raisa melirik kearah Thomas yang diam dan itu membuatnya kecewa karena berpikir selama 2 minggu kebersamaan mereka Thomas sudah mulai tertarik kepadanya tapi ternyata.
"Tanyakan kepada Raisa, apa dia bersedia bertunangan denganku?" Thomas menoleh kearah Raisa yang tersentak kaget ketika semua pandangan kearahnya.
"Sayang, apa mau bertunangan dengan Thomas?" tanya Risa lembut.
Raisa mengangguk samar tanda ia mau bertunangan dengan Thomas, semua orang lega sekali melihat anggukan Raisa. Lalu giliran Thomas yang menjadi sasaran mereka semua.
"Thomas?" tanya Lily tegang menunggu jawaban putra nya.
"Hanya tunangan, untuk menikah aku tidak ingin terlalu cepat."
Lily langsung melompat kearah Thomas saking bahagia nya karena akhirnya Thomas mau bertunangan dengan Raisa.
"Akhirnya!" isak Lily terharu.
Risa memeluk Raisa dengan bahagia karena putrinya sekarang sudah dewasa dan akan segera bertunangan dengan pria pujaan nya.
Namun ada 2 pria yang terlihat tidak senang dengan berita ini, dia adalah Romeo dan Arsen..
Raisa mengantar Thomas sampai di depan pintu rumahnya. Wajah bahagia terpancar jelas wajah Raisa karena akhirnya mereka akan bertunangan, itu adalah impian nya sejak lama. Raisa menatap malu-malu kearah Thomas yang memasang wajah datarnya, Raisa sudah biasa melihat wajah dingin atau datar Thomas jadi ia tidak mempermasalahkan nya.
"Hati-hati di jalan." ucap Raisa.
"Hm." jawab Thomas pendek.
"Aku pergi." Thomas masuk ke dalam mobil nya pergi meninggalkan Raisa.
Entah kenapa sepanjang jalan Thomas tidak tenaga dan gelisah, ia seakan ada hal yang menganjal di hatinya tapi entah apa. Ketika tiba di rumahnya Thomas sudah ada keluarga yang menunggu nya, Thomas mendapatkan pelukan kegembiraan dari Mommy nya lagi karena ia bersedia bertunangan dengan Raisa seperti harapan Mommy nya.
"Kau membuat keputusan yang benar sayang, Raisa akan menjadi istri yang baik untukmu." kata Lily sumringah.
Thomas hanya tersenyum kecil saja tanpa berniat untuk memperpanjang obrolan mereka, rasanya ia lelah sekali dan ingin beristirahat. Ketika tiba di kamarnya ia langsung membersihkan tubuhnya, di bawah guyuran Shower pikiran Thomas berkecamuk. 2 minggu ini ketika mengenal Raisa, wanita itu cukup menarik dan humoris, terkadang ia tertawa dengan lolucon nya. Apa yang di katakan Mommy nya benar kalau Raisa sempura untuk menjadi istrinyaa. Dia sangat cantik, pintar dan hanya perlu di ubah menjadi wanita dewasa agar semakin membuat nya terpesona dengan kecantikan Raisa tapi mengapa dirinya merasa ada yang menganjal tapi entah apa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE (Complete)
RomanceNovel Romance #Navaro Family CEO bernama Thomas Navarro memiliki segalanya: kekayaan, kekuasaan, dan ketenaran. Namun, sikapnya yang dingin dan tak kenal kompromi membuatnya sulit untuk dekat dengan orang lain, bahkan dengan Raisa wanita yang Mommy...