Chapter 9

1.1K 43 2
                                    

Sinar matahari di pagi hari ini menemani pagi Sharon. Ini adalah pagi yang ia rindukan karena ia terbebas dari sosok iblis tampan seperti Thomas. Ya, iblis tampan karena sampai sekarang Sharon tidak menyangkal betapa tampan nya Thomas Navarro itu hanya saja ia tidak menyangka kalau pria itu seperti iblis yang mampu melakukan apa saja demi keinginan nya tercapai.

Sharon menggelengkan kepalanya mengenyahkan pikiran tentang Thomas, pagi ini ia tidak ingin di rusak oleh pria itu.

"Kenapa melamun?" tepukan lembut di bahunya membuat Sharon terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa melamun?" tepukan lembut di bahunya membuat Sharon terkejut.  Ketika melihat siapa yang datang ia tersenyum tipis kearah pria itu, Nathan.

"Nath."

Tiba-tiba sebuah pelukan erat di rasakan oleh Sharon membuat kedua matanya terbelalak. Nathan memeluknya dengan erat sambil mengelus rambutnya!

"Aku senang bisa melihatmu lagi, aku kira aku tidak akan melihat mu lagi, Sharon." bisik Nathan tepat di telinganya.

Sharon masih diam saja saking kaget nya dengan tindakan Nathan, lalu tak lama pria itu melepaskan pelukannya. Nathan mengeruk tengkuk nya yang tidak gatal ketika melihat wajah terkejut Sharon.

"Hmm, maaf. Aku terlalu senang." kata Nathan canggung.

Sharon berdehem agar suasana canggung di antara mereka mencari. Ia terkekeh lalu menepuk baju Nathan yang terlihat tak enak.

"Ya, tidak apa-apa." kekeh Sharon renyah.

"Kau sudah sarapan?"

Sharon menggelengkan kepadanya. "Belum.

"Kalau begitu, ayo kita sarapan. Aku akan mentraktir."

Sharon diam sejenak memikirkan tawaran Nathan, biasanya ia akan menolak tawaran Nathan sebab tak ingin pria itu terlalu berharap kepadanya. Tapi kali ini entah kenapa ia ingin sekali bersama Nathan pria yang dari dulu menyukainya. Sharon merasakan ketulusan Nathan kepadanya hanya saja ia tidak ingin menyakiti Nessi yang dari dulu mencintai Nathan secara diam-diam.

"Baiklah."

Mereka pun pergi dari sana tanpa menyadari seseorang memotret mereka.

******
Thomas sedang rapat dengan petinggi di perusahaan nya, mereka sedang membahas kemajuan perusahaan mereka dan bagaimana strategi ke depan nya nanti. Thomas dan Arsen, Daddy nya menyimak setiap kata dari bawahan nya. Selesai rapat, semua orang keluar satu persatu meninggalkan Thomas dan Arsen di ruang rapat.

"Thom, Daddy dengar semalam kau tidur di rumah Rangga untuk menemani Raisa. Apa benar?"

Thomas mengangguk tanda membenarkan pertanyaan Daddy nya. Semalam saat ia akan pulang Raisa meminta nya untuk menemani wanita itu, Thomas akan menolaknya karena di sana sudah banyak orang yang menunggu wanita itu tapi ketika melihat wajah ketakutan Raisa ia tidak bisa menolaknya.

"Sebenarnya hubungan kalian bagaimana?" tanya Arsen serius.

Dahi Thomas mengernyit heran.

"Hubungan? Akau tidak ada hubungan apapun dengan Raisa." jawab Thomas.

DESIRE (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang