Chapter 26

663 38 8
                                    

Sharon berusaha melupakan kejadian kemarin, sekarang ia ingin fokus bekerja dan bekerja. Hari ini kegiatan Sharon menemani Romeo ke sebuah pesta perusahaan, Sharon sudah di beri pakaian untuk ke acara sana namun ia cukup terganggu karena pakaian itu sangat seksi, itu memperlihatkan lekuk tubuh nya, Sharon tidak pernah memakai dress seterbuka ini. Sharon ingin menelpon Romeo tapi ia merasa sungkan karena masih baru bekerja dengan Romeo, maka terpaksa Sharon memakai dress itu.

Sharon sudah di jemput oleh Diki dengan mobil mewah di depan rumahnya, semua tetangga berbisik-bisik ketika melihat pakaian Sharon dan juga saat melihat nya masuk. Sharon berusaha mengabaikan nya.

"Jangan dengarkan perkataan mereka, mereka hanya iri kepadamu." kata Diki.

Sharon hanya mengangguk saja karena ia juga tidak terlalu memusingkan perkataan mereka. Sharon lebih memikirkan soal kejadian kemarin. Semalaman ia bisa tidur tapi perasaan nya cukup lega karena sudah mengatakan isi hatinya. Mulai hari ini juga Sharon akan berusaha melupakan Thomas, memang tidak mudah melupakan pria yang ia cintai tapi ia akan selalu berusaha dengan menyibukkan dirinya untuk bekerja dan bekerja.

Mereka sudah sampai di Rumah mewah Romeo, Sharon takjub melihat kemewahan rumah bosnya, tapi ia berusaha bersikap tenang ketika Romeo sudah tampan dengan setelan Jasnya.

"Selamat Pagi Pak." sapa Sharon ketika Romeo sudah masuk.

"Ya, pagi. Ayo, jalan." titah Romeo.

Sepanjang jalan hanya keheningan tangan ada di antara mereka, Romeo sibuk dengan Gadget nya senang kan Sharon sibuk memandang luar dari jendela mobil. Sharon tidak berusaha mengobrol dengan Romeo karena takut ia salah berbicara, maka lebih baik diam bukan?

"Sudah sampai Pak." kata Diki.

Sharon dan Romeo keluar dari mobil, Sharon berdiri di belakang Romeo karena takut orang lain berpikir kalau dirinya kekasih pria itu kalau berjalan di sampingnya. Tiba di pintu Ballroom Sharon terkejut ketika Romeo menyuruhnya berdiri di sampingnya. Sharon pun hanya menurut saja.

Pintu terbuka memperlihatkan banyak tamu yang sudah ada di ruangan ini, Sharon seketika merasa gugup di tatap seperti itu oleh orang di sana, mungkin mereka merasa dirinya tidak pantas berjalan di samping seorang Romeo Dermawan Admaja.

"Halo, Pak Romeo." sapa Kenan Frederick Mateo. Ini adalah acara keluarga dari Mateo Corp.

"Halo, Pak Kenan, lama sekali tidak bertemu. Terakhir kali kita bertemu beberapa tahun yang lalu."

"Saat saya menggantikan Kakak saya yang kecelakaan." kata Kenan.

Romeo tersenyum simpul.

"Ini?" Kenan melirik Sharon yang berdiri di samping Romeo.

"Dia Sekretaris ku. Sharon."

Kenan menjabat tangan Sharon.

"Kenan."

"Sharon."

"Pak Victor dan Steve mana?"

"Di sana." tunjuk Kenan.

"Baiklah, saya akan ke sana."

Romeo dan Sharon pergi ke sana menyapa mereka, setelah itu mereka duduk menikmati acara sampai pintu terbuka memperlihatkan pasangan yang sedang hangat akhir-akhir ini. Siapa lagi kalau bukan Thomas Navarro dan Raisa Dermawan Admaja. Semua orang terpana ketika melihat mereka berjalan berdua, sangat serasi sekali sampai membuat para wanita lajang di sana iri. Mereka ingin juga seperti Raisa.

Raisa tersenyum sumringah menggandeng Thomas, ia tahu banyak orang sedang menatapnya kagum dan iri juga. Raisa dan Thomas menyapa Victor dan itu tak luput dari perhatian Sharon yang memalingkan wajahnya menahan kesedihan.

DESIRE (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang