Chapter 20: Gue Bakalan Rebut Semua yang Lo Punya

441 46 0
                                    

SMA Cakrawala gonjang-ganjing.

Murid paling populer di sekolah dikabarkan berkencan dengan cewek aneh berkacamata dari kelas sebelas. Rumor itu tercipta tatkala salah seorang siswi melihat keduanya keluar dari mobil yang sama seraya bergandengan tangan. Tanpa pikir panjang, dia berasumsi sendiri dan menyebarkannya pada khalayak umum.

Dan beginilah akhirnya, rumor itu menyebar laksana virus. Sampai-sampai nyaris seluruh siswa di SMA Cakrawala mengetahui. Iluka heran, mengapa orang-orang lebih tertarik dengan berita tidak bermutu perihal rumor kencannya dibanding berita kedatangan mantan ketua OSIS yang beberapa bulan lalu mendapat penganiayaan?

Memang, sih, selama ini Iluka dikenal sebagai cewek antisosial yang enggan berinteraksi dengan siapa pun-terlebih lelaki. Jadi, tidak heran mereka seribut itu.

Ditambah, tidak ada yang mengetahui kedekatan dirinya dengan pemuda berlesung pipit selain orang terdekat Elio, membuat kehebohan semakin menjadi. Sebab bagi kebanyakan orang, nyaris mustahil Elio jatuh hati pada Iluka yang penyendiri. Sangat-sangat mustahil dan tidak bisa dipercaya.

Alhasil, akibat rumor yang beredar, kehidupan sekolah Iluka semakin buruk. Tiada satu hari pun terlewat tanpa perundungan. Seperti hari ini, di lapangan basket di mana banyak siswa berkumpul, Iluka dipermalukan dan dihina-hina.

Ia dijambak, ditendang, diludahi, dan diancam. Banyak orang yang melihat, tapi tidak ada satu pun yang membela. Mereka malah ikut tertawa ketika Iluka disiksa sedemikian rupa. Membuat Iluka terselimuti amarah.

"Ayo, berlutut!" perintah Nata seraya cekikikan.

Iluka diam. Tidak menanggapi sedikit pun. Wajahnya masih sama seperti sebelumnya; tak berekspresi. Sedangkan matanya menatap tajam. Iluka terus diam bak patung sampai salah seorang gadis asing menendang lututnya dari belakang. Alhasil jatuh terduduk dengan lutut yang membentur lantai terlebih dahulu karena tidak bisa menjaga keseimbangan.

Nata tampak puas melihat Iluka yang bersimpuh. Ia berjalan mengelilingi gadis berkacamata dengan angkuh sembari melempar beberapa telur yang disodorkan 'teman' barunya. "Pacaran di sekolah bisa bikin lo dikeluarin, loh."

Iluka tertawa dalam hati. Hanya karena berpacaran bisa dikeluarkan? Aturan dari mana itu? Bahkan untuk sekolah yang sangat ketat sekali pun, pacaran di lingkungan sekolah tentu tidak akan sampai dikeluarkan. Beda cerita kalau sampai berbuat asusila. Iluka menggeleng miris. Sungguh lucu orang bodoh di depannya ini.

"Kalau lo masih pengen sekolah di sini." Nata berjongkok di depan Iluka, lalu mengapit dagu si gadis berkacamata. "Ngerangkak keluar gerbang sekarang!"

Iluka masih tidak bereaksi. Ia heran pada Nata yang terus merundungnya meski Iluka lawan sampai gadis itu tak bisa berkutik lagi. Mengapa Nata tidak bosan juga? Padahal akhirnya selalu sama; Nata akan berakhir penuh luka seperti Iluka. Kenapa Nata tidak berhenti saja? Iluka sudah sangat bosan dengan pem-bully-an ini, loh.

Iluka menepis tangan Nata. Ia memiringkan kepala, lantas bertanya lugu. "Lo ... cemburu? Apa alasan lo bully gue dari dulu karena Elio? Tapi, sekarang Elio udah jadi pacar gue, loh. Jadi, bisa kita akhiri pertengkaran tanpa akhir ini? Karena yang lo lakuin gak bakal ngerubah apa-apa; Elio bakalan tetep jadi pacar gue."

"Jangan mimpi!" bentak Nata sembari melayangkan tamparan. "Elio gak bakal pernah suka sama anak haram kayak lo!"

Nata menyiram Iluka dengan jus mangga yang sengaja dibawa, lalu menjambak rambut Iluka hingga ringisan terdengar. Ia menginjak paha Iluka, kemudian berteriak kesetanan. "Elio itu milik gue! Lo gak bakal pernah bisa ngerebut dia dari gue! Jangan pernah mimpi! Sampai kapan pun, Elio gak bakalan mau pacaran sama anak miskin kayak lo. Dasar sampah!"

Elio's Obsession [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang