Malam hari yang terasa cukup dingin bagi Sohyun. Menatap barisan lampu kota yang cukup gemerlap. Menjadi pemandangan tiap malam yang selalu dilihatnya.
Sohyun menyentuhkan tangannya pada teropong bintang yang lama tidak bertuan. Malam ini, Sohyun menggunakan teropong bintang. Hanya untuk mencari bintang-bintang yang bersembunyi dari langit yang menyelimutinya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tubuh yang terasa lelah dari biasanya. Menuntut Sohyun untuk segera beranjak ke atas ranjang. Menyudahi aktivitas panjang hari ini, dengan mengistirahatkan tubuh dan pikiran.
Tidak butuh waktu lama bagi Sohyun untuk segera menyentuh alam bawah sadar. Sehingga Sohyun tidak menyadari adanya presensi seseorang di dalam kediamannya.
Seseorang yang masuk ke dalam kediaman Sohyun dengan sangat hati-hati. Setelah berhasil melewati sistem keamanan ketat yang terpasang.
Kedua pasang kaki yang melangkah dengan perlahan. Menuju ke sebuah ruang kamar, dimana Sohyun pasti berada.
Pintu kamar pun terbuka tanpa suara. Derap langkah kaki yang mendekat. Bahkan tak mengusik Sohyun yang telah tidur terlelap.
"Jagiya, maaf aku baru bisa menemuimu", bisik sang pria bergabung dalam satu selimut yang sama dengan Sohyun.
Tubuh Sohyun hanya menggeliat sesaat, saat tubuh pria di belakangnya memeluk tubuhnya dengan pelukan hangat.
Sudah dapat dipastikan, bahwa malam ini keduanya akan bermimpi indah. Meninggalkan realita kehidupan yang cukup berat bagi keduanya untuk sejenak.
————————————-
Sinar matahari yang dibiarkan menerobos masuk. Menyinari sebuah wajah yang membuat Sohyun cukup menikmati hanya untuk memandangnya dalam diam. Selama kurang lebih setengah jam lamanya.
"Oppa, selamat datang kembali di ranjang kita", bisik Sohyun sembari memainkan jemarinya pada wajah pria yang terlihat sangat mendamaikan jiwa.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
