Pesan Seokjin pada Sohyun yang baru saja terbangun dari tidur lelapnya.
Suara notifikasi pada ponsel Sohyun, membangunkan Sohyun dari tidur lelapnya semalaman. Tak terasa telah seminggu lamanya, Sohyun menatap langit-langit kamar yang sama. Kamar mewah yang disediakan khusus oleh Seokwoo di kediaman mewahnya.
.
Setelah bersiap diri, Sohyun menemui sang sekretaris sambil menyerahkan beberapa dokumen penting yang telah selesai ditanda tangani oleh Sohyun selama semalaman.
"Bae Biseo, aku akan menyusulmu. Pergilah terlebih dahulu"
"Anda... mau kemana, Agassi?"
"Bosmu memanggilku!"
"S—Sunbaenim?"
Sohyun mengangguk sembari melihat ekspresi Bae Suji yang seketika berubah.
Terlihat sedikit lega saat mengetahui bahwa sang atasan, akan menemui seniornya. Dengan begitu, Bae Suji tidak akan merasakan kekhawatiran untuk melepas sang atasan yang akan berada di luar radarnya.
.
Setelah berhasil menemukan tempat yang dimaksud oleh sang suami. Sohyun pun perlahan turun dari mobil pribadinya, sambil menoleh ke arah sekitar.
Butuh waktu hampir 1 jam untuk berada di tempat pertemuan yang telah ditentukan oleh sang suami. Pastinya, karena alasan keamanan yang sangat dapat dipahami oleh Sohyun.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
OPPA AKU TELAH SAMPAI DISINI
Sohyun pun memilih untuk masuk terlebih dahulu. Melihat suasana sekitar yang cukup sepi. Membuat langkah Sohyun pun kian percaya diri. Memilih duduk di salah satu meja dekat dengan kaca lebar yang ada di sampingnya.
Menampakkan sebuah pandangan yang cukup menenangkan jiwa. Melihat bunga-bunga berguguran, karena tiupan angin semilir.
Terlihat seorang pria paruh baya yang masih terlihat tampan nan rupawan. Menurunkan buku bacaan dari hadapan wajahnya.
Hal itu membuat dirinya bertatap-tatapan dengan Sohyun secara tidak sengaja. Sohyun yang menyadari hal itu, seketika langsung memalingkan wajah. Memilih untuk berpura-pura sibuk dengan ponsel di tangan.
Sembari menanti kedatangan sang suami yang telah memberinya instruksi. Sohyun setia menunggu sambil menyeruput cokelat hangat yang telah dipesan. Meski Sohyun sangat menyadari, bahwa si pria baruh baya yang berada di sampingnya masih memperhatikan Sohyun secara terang-terangan.
