Kim Seokwoo akhirnya bisa tersenyum. Setelah mendapat verifikasi dari perusahaan Sohyun. Kini, Seokwoo bisa dengan bebas memantau pergerakan saham yang dimilikinya di perusahaan sang mantan istri.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sedangkan, Bae Suji masih dibuat terperangah dengan jumlah saham yang dibeli oleh Kim Seokwoo. Menjadikan Kim Seokwoo seketika menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan Sohyun.
"B—Bagaimana mungkin? Apakah Agassi sudah tahu soal ini? Hmmmm", ekspresi wajah Bae Suji sungguh menunjukkan rasa penasaran yang mendalam.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bae Suji segera menuju ruangan sang atasan. Memberi tanda dengan mengentuk pintu beberapa kali. Sebelum memasuki ruangan sang atasan yang sedikit terlihat berantakan dari biasanya.
Dikarenakan sang atasan memilih untuk bekerja di sofa ruangannya. Ketimbang di meja kerjanya yang juga dipenuhi oleh beberapa berkas.
"A—Agassi, apakah anda mengetahui mengenai tuan Kim Seokwoo yang tiba-tiba menjadi pemegang saham di perusahaan ini?", Bae Suji akhirnya memberanikan bertanya secara langsung.
Sohyun segera melepas kacamata baca miliknya. Melihat ke arah sang sekretaris yang membawa berita cukup membahagiakan sekaligus mengejutkan. Di bagian dimana Kim Seokwoo, sang mantan suami telah menjadi pemegang saham terbesar di perusahaannya yang hampir berada di titik terendah.
Bae Suji segera memberi Sohyun beberapa lembar kertas. Dengan seksama Sohyun membaca laporan mengenai perusahaannya yang kini telah kembali berada di garis hijau.
"Kirim karangan bunga terbaik beserta minuman wine termahal atas nama perusahaan kepada Kim Seokwoo sebagai ucapan terimakasih", perintah Sohyun.
"B—Bagaimana ini bisa terjadi, Agassi? Padahal sepertinya Anda berdua selalu terlihat menjaga jarak satu sama lain. Aku pikir kalian memiliki sebuah masalah yang hanya kalian berdua tahu", Bae Suji mulai mengeluarkan keahliannya dalam membaca situasi.
Lantas, suara gelak tawa Sohyun mulai terdengar memenuhi ruangan. Sebelum menjawab rasa penasaran dari sang sekretaris pribadi yang selalu ingin tahu.
