Kedua mata Sohyun terbuka secara perlahan. Ketika mendengar dering nada ponsel berkali-kali.
"Yeoboseo?"
"Hari ini mau ikut denganku? Jika sudah siap, aku akan segera menjemputmu di depan kamar"
Sohyun segera membuka kedua matanya. Ingatannya masih terletak pada hal panas yang terjadi semalam. Melihat disampingnya, nyatanya sudah tidak ada lagi tubuh sang suami.
Hal itu segera membuat Sohyun tersenyum lega sambil mengacak-acak rambutnya.
"Baiklah, beri aku waktu 20 menit. Aku akan bersiap-siap", jawab Sohyun mengiyakan ajakan Seokwoo.
.
Seokwoo terlihat menunggu Sohyun dengan sabar.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kemana kita akan pergi?"
"Menikmati hari terakhir bersama di Jepang", jawab Seokwoo.
Saat di perjalanan, Seokwoo menjelaskan bahwa sebenarnya dia sedang memiliki janji yang dibuat secara dadakan.
"Maukah kau menungguku, Kim Sohyun?"
"Ya, tidak masalah"
"Aku akan membuatnya secepat mungkin. Setelah itu kita akan berkencan", Seokwoo menggenggam tangan Sohyun dengan tersipu malu.
Seokwoo meninggalkan Sohyun, di restoran bawah salah satu hotel yang berada di pusat kota Tokyo. Lalu, menuju salah satu kamar dimana sang klien dari Thailand telah menunggunya.
.
"Tuan Kim Seokwoo, apakah kita akan bersepakat?", tanya sang pria berkemeja motif berwarna putih.
Selaku bos dari kelompok Thailand, si pria menatap Seokwoo dengan keseriusan.
"Aku baru saja bekerja sama dengan Twins Sisters yang terkenal di kalangan Jepang. Mereka menawarkan angka dua kali lipat dari yang Anda tawarkan. Bukankah.... level Anda seharusnya di atas mereka?", Kim Seokwoo dengan gaya khasnya mulai memainkan permainan.
Sang penerjemah pun segera membisikkan apa yang baru saja Seokwoo katakan. Hingga membuat si pria kemeja putih tersenyum tenang menatap Seokwoo yang duduk di hadapannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
