Bab 7

198 51 1
                                    

Budayakan vote sebelum baca kawan semua🤗🤗🤗

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨

👑👑👑

Allahu Akbar

Allahu Akbar

Suara adzan subuh terdengar begitu jelas di asrama santriwati. Aisyah membuka matanya dan terdiam untuk mengembalikan kesadarannya. Teman se asramanya terlihat sudah siap untuk ke masjid.

"Syah, kamu lagi kedatangan bulan, kan?" salah satu dari keempat teman asramanya yang bernama Lila bertanya. Mereka sudah berkenalan semalam saat Aisyah kembali ke asrama.

"Iya," balas Aisyah yang mengeratkan selimutnya.

"Kamu mending ke kamar mandi buat siap-siap aja. Mumpung belum ramai. Kalau nanti pasti ramai. Semalem Pak Kyai bilang kalo nanti kita ada kerja bakti dan emua wajib ikut bantu."

"Sebenernya sih males kalo lagi kayak gini. Tapi gue usahain deh."

"Ya udah kita ke masjid dulu. Assalamu'alaikum."

"Iya. Wa'alaikumussalam."

Aisyah masih di posisi yang sama setelah keempat teman asramanya pergi. Menungu beberapa menit terlebih dahulu. Setelah terdengar iqamah, dia mulai bangun dan membereskan kasur. Dia segera ke kamar mandi dengan membawa alat mandinya setelah tempat tidurnya rapi.

Setengah jam waktu yang dibutuhkan Aisyah untuk mempersiapkan diri. Mengenakan gamis yang berwarna coklat dengan tambahan tali di pinggangnya. Topi putih di atas kepala untuk menghalau panas matahari saat melakukan kerja bakti. Memakai kaos kaki dan sandal jepit untuk melengkapi penampilannya. Ia sudah siap untuk mengikuti kerja bakti di pesantren. Teman asramanya juga sudah siap dengan setelan mereka masing-masing.

Mereka keluar kamar menuju halaman depan asrama. Membawa sapu dan alat pemotong rumput. Santriwati mendapat bagian untuk memotong dan menyapu halaman depan asrama putra putri. Sedangkan untuk santriwan mendapat tugas untuk membersihkan selokan yang ada di sekitar dan membuang sampah dengan gerobak sampah.

Aisyah dan teman asramanya sedang memotong rumput yang sudah panjang dengan tenang. Tidak lama dari itu, datang seorang santriwati mendatanginya.

"Oh, ini yang namanya Aisyah!"

Aisyah hanya melihatnya sekilas dan melanjutkan kegiatan memotong rumputnya. Tidak mempedulikan pertanyaan yang lebih tepatnya pernyataan dari santriwati tersebut.

"Hei! Gue ngomong sama lo!"

"Apa?"

"Sombong lo, ya!"

"Dari mananya gue sombong? Hah?"

"Seengaknya lo jawab omongan gue."

"Terus untungnya gue jawab apa?"

"Oh, pantes lo bikin onar di hari pertama lo dateng ke sini. Orangnya aja gak bisa hargai orang lain."

"Lo mau dihargai? Berapa?"

"Wah.... Lo gak tau siapa gue di sini?"

"Emang perlu gue tau siapa lo? Lo anak presiden?"

"Emang harus di kasih pelajaran biar gak seenaknya lo!"

"Sini-sini gue ladenin," ucap Aisyah mulai berdiri dari posisinya yang berjongkok saat memotong rumput. Santriwati yang melihat hal tersebut mencoba untuk melerai mereka.

"Aisyah, gak usah diladenin."

"Iya! Mending kita lanjutin motong rumputnya."

"Kamu balik ke kamar aja, La!"

Badboy & Badgirl Pesantren (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang