Bab 14

71 29 0
                                    

Budayakan vote sebelum baca kawan semua🤗🤗🤗

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨

👑👑👑

Kringgg

Kringgg

Kringgg

Jam istirahat berbunyi yang menandakan jika waktu murid sekolah untuk beristirahat. Cuaca yang panas membuat mereka segera keluar untuk menuju kantin setelah merapikan peralatan sekolah di meja. Beberapa dari mereka ada yang keluar tanpa merapikan dan ada yang hanya menaruhnya di kolong meja.

Suasana kelas yang awalnya hening dengan murid kelas yang mengantuk, mencoret-coret kertas, tidur, dan sebagian kecil mendengarkan dengan seksama penjelasan guru. Kemudian riuh setelah mendengar bel istirahat.

"Kantin, yuk!" Gesya yang sudah menaruh peralatan ke kolong meja tanpa merapikannya segera mengajak ketiga sahabatnya ke kantin.

"Rapiin dulu tuh buku lo di kolong!" balas Kiran agar Gesya merapikan peralatan sekolahnya.

"Biarin. Gue keburu laper," ucap Gesya seraya menepuk perutnya.

Kiran berdecak mendengar jawaban Gesya seraya tangannya menata buku di meja. Aisyah masih merapikan peralatan mereka untuk di masukkan ke dalam tas. Sedangkan May bermain ponselnya sembari menunggu sahabatnya selesai.

Mereka berempat segera pergi ke kantin setelah selesai dengan kegiatan masing-masing. Bersama keluar kelas menuju ke kantin. Obrolan random menemani mereka sepanjang koridor menuju kantin.

Ramai. Satu kata untuk menggambarkan suasana sekarang saat mereka sudah sampai di kantin. Seperti biasa, mereka membagi tugas untuk dua orang membeli dan dua orang mencari meja.

Aisyah dan Kiran yang mendapat giliran mencari meja, segera berjalan mencari meja kosong. Meja pojok kiri yang berada dekat dengan penjual siomay segera Aisyah dan Kiran pilih. Meja yang kebetulan masih kosong. Sedangkan Gesya dan May berdiri mengantri di penjual bakso dan mie ayam. Aisyah memesan siomay di meja itu sembari menunggu Gesya dan May datang.

"Lo gak diganggu sama arwah korban kecelakaan itu, Syah?" Kiran memulai obrolan sembari tangannya menusuk siomay untuk dimakan.

"Untuk beberapa hari ini sih alhamdulillah aman. Lo percaya kayak gitu?" jawab Aisyah dan bertanya balik. Memang hal ghoib itu ada, tapi tidak membuat kita harus takut. Justru kita sebagai orang yang beriman harus meningkatkan iman kita.

"Gak. Gue cuma ada pikiran buat ngelakuin sesuatu gitu."

"Sesuatu kayak gimana?"

"Setelah gue denger penjelasan dari si kembar itu, gue jadi mau nyelidiki kejadian yang sebenernya."

"Bukannya udah selesai itu kasus? Pelakunya juga udah ditangkap, kan?"

"Iya udah ditangkap. Tapi gue mau tau yang sebenernya terjadi tuh gimana? Apalagi gue di tempat itu ikut bantu. Meskipun waktu itu gue gak sengaja kebetulan lewat habis belanja sama nyokap."

"Bahas apa kalian?" Gesya bertanya setelah dirinya meletakkan nampan berisi empat bakso.

May datang menyusul membawa nampan berisi minuman. Mereka berdua segera duduk di hadapan keduanya. Gesya di depan Aisyah yang berada di sisi pojok dan May di depan Kiran yang samping kirinya untuk jalan menuju penjual siomay.

"Gimana pendapat lo berdua tentang kecelakaan yang diceritain si kembar tadi?" tanya Kiran tanpa menjawab pertanyaan Gesya.

"Kalo gue sendiri turut prihatin sama keluarga korban," balas Gesya yang tangannya sibuk mengaduk minumannya.

Badboy & Badgirl Pesantren (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang