Bab 10

148 41 1
                                    

Budayakan vote sebelum baca kawan semua🤗🤗🤗

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨

👑👑👑

"Siapa ketuanya?" tanya May.

"Orang," sahut Revin.

"Gue nanya serius ya ini!" balas May sewot.

"Tuh di sana!" tunjuk Archer dengan dagunya ke arah seorang lelaki yang berada di seberang jalan. Terlihat Lion yang bersama mereka dan bertos ala lelaki dengan mereka.

"Itu ketua geng sebelah bukan, sih?" tanya Gesya saat melihat orang yang ditunjuk Archer.

"Lo tau, Ges?" balas Archer tak percaya.

"Tau dong. Tuh temen lo yang kasih tau," Gesya menunjuk dengan dagunya ke arah Revin yang sedang mengobrol dengan Revan.

"Gak heran sih lo tau, Ges. Lo udah punya orang dalam buat tau," May yang mendengar itu langsung mengubah raut wajahnya menjadi datar.

"Si anj*r!" umpat pelan Archer yang mengetahui itu.

"Tenang aja kali, Cher. Dia masih tau batasan buat kasih info ke orang yang gak ada sangkut pautnya sama geng," ucap Gesya mencoba menghilangkan pikiran negatif dari Archer. Sedangkan sang empu menghela napas lega.

"Masih lama ini balapannya mulai?" tanya May mengalihkan topik pembicaraan lain.

"Bentar lagi kayaknya," balas Archer yang menatap area tempat balapan.

👑👑👑

"Alhamdulillah sampai juga."

"Lo mau bawa semua cemilannya?"

"Gak. Nanti aja kalo kita laper, Ran."

Dua orang gadis yang ternyata adalah Aisyah dan Kiran, baru saja sampai di lokasi tujuan. Kiran memarkirkan mobilnya tidak jauh dari tempat balapnya. Mereka melangkah menuju tempat sahabatnya berada setelah bertukar pesan. Suasana area balap semakin lama semakin riuh.

Tidak membutuhkan waktu lama, mereka akhirnya sampai di tempat sahabatnya. Di sana tidak hanya May dan Gesya. Ada Vander, si kembar Revan Revin dan Archer.

"Ini yang ditunggu daritadi," ucap Gesya saat menyadari mereka berdua.

"Cieee.... Yang nungguin, jadi malu eneng," balas Aisyah dengan gerakan menutup wajah malu-malu.

"Kepedean banget orang satu ini! Bukannya minta maaf."

"Santai, Gesya. Gue bawa cemilan di mobil Kiran, mau gak?" Aisyah menaik turunkan kedua alisnya untuk menggoda Gesya agar dimaafkan.

"Oke diterima!"

"Yeuhh.... Langsung luluh si Gesya," ucap May yang melihat Gesya langsung memaafkan Aisyah hanya karena cemilan.

"Halah.... Nanti juga lo pasti mau. Gak usah sok gak mau, May!"

"Yang penting ada jual mahalnya. Gak langsung iyain gitu aja."

"Suka-suka gue dong. Orang cantik banyak yang iri," Gesya mengibaskan rambutnya ke belakang saat membalas ucapan May.

"Iyain," May yang malas hanya mengiyakannya saja.

"Eh, Aisyah!"

"Apa, Ges?"

"Lo dibolehin emang buat ke sini?"

"Gue udah izin kok."

"Kok bisa? Bukannya Pesantren punya aturan yang ketat?" pertanyaan dari Gesya membuat mereka yang berada di sana langsung memusatkan perhatian ke arah Aisyah.

Badboy & Badgirl Pesantren (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang