Bab 2

318 63 3
                                    

Budayakan vote sebelum baca kawan semua🤗🤗🤗

Happy Reading

👑👑👑

Suasana kantin begitu ramai setelah bel istirahat berbunyi lima menit yang lalu. Aisyah dan ketiga sahabatnya sedang duduk di meja dekat penjual bakso.

"By the way Aisyah, tadi lo kenapa kesel gitu?" tanya Gesya yang masih penasaran dengan kondisi mood Aisyah.

"Gue tadi jatuh di lorong waktu mau masuk kelas," ucap Aisyah yang menjadi kesal kembali mengingat kejadian tadi pagi.

"Kok bisa? Emang jatuh karna siapa?" May bertanya dengan raut wajah penasaran.

"Gak tau gue siapa orangnya," balas Aisyah dengan mengendikkan bahunya.

"Yeee.... Gimana sih lo!" sewot Gesya mendengar jawaban Aisyah.

"Orang gue beneran gak tau," balas Aisyah yang tak Terima dengan kesehatan Gesya.

"Eh, tapi.... Kayaknya gue inget-inget lupa deh sama posturnya," tambah Aisyah yang mencoba mengingat kembali postur dari orang yang menabraknya.

"Coba lo sebutin ciri-ciri yang lo inget! Siapa tau kita kenal," balas Kiran setelah menyimak obrolan ketiga sahabatnya.

"Hmm.... Dia tinggi, pake hoodie abu-abu, rambutnya sebahu sama bawa almamater OSIS. Itu sih yang gue inget," jawab Aisyah setelah mengingat postur belakang orang yang menabraknya.

"Kalo tinggi sama rambut sebahu sih gue yakin satu dua cowok disini ada. Tapi ada satu orang yang selalu pake hoodie abu-abu," Kiran mengeluarkan pendapatnya setelah mendengar jawaban Aisyah.

"REVIN" teriak Gesya yang membuat ketiga sahabatnya menatap Gesya.

"Lo yakin?" tanya Aisyah yang meragukan tebakan Gesya itu.

"Gue yakin 100%. Soalnya yang pake hoodie abu-abu terus dia anggota OSIS ya cuma Revin," yakin Gesya dengan tebakannya. Bahkan ia menunjukkan raut wajah menyakinkan.

"Kok lo bisa tau itu Revin?" tanya May yang masih tidak yakin dengan tebakan Gesya.

"Taulah. Gue kan sering bikin video tok tok sama dia," jawab Gesya dengan tampang bangga akan tebakannya yang ia yakini benar.

"Itu dia orangnya!" tunjuk Gesya saat Aisyah akan membalas ucapannya.

Sontak saja mereka melihat ke arah pintu masuk kantin yang terdapat tiga orang cowok. Dua diantaranya terlihat mirip atau bisa dibilang kembar. Yang membedakan hanya hoodie yang mereka berdua pakai, yaitu abu-abu dan biru. Di sebelah kiri si kembar terdapat satu cowok dengan tampang datar dan terdapat buku di tangan kirinya.

"Dia punya kembaran?" tanya Aisyah tak lupa dengan wajah kebingungan.

"Iya. Tapi kembarannya masih bisa dibilang normal. Beda sama si Revin yang orangnya kayak orang gak waras," jawab Gesya.

"Gak waras gimana?" tanya May menatap ke arah Gesya.

"Dia terlalu hiperaktif. Mana dia jailin gue tiap kita ketemu," balas Gesya kesal jika ingat dengan tingkah Revin yang kerap kali mengganggunya jika mereka bertemu.

"Terus satunya siapa?" Aisyah kembali bertanya.

"Lo gak tau?" tanya Gesya dengan raut kaget.

"Gak," jawab cepat Aisyah.

"Lo tinggal di goa, Syah? Sampai gak tau dia siapa?" tanya Gesya yang heran, kenapa ada orang yang tidak kenal dengan cowok ini.

Aisyah mendengus dengan tampang kesal saat dirinya diberi pertanyaan berupa sindiran dari Gesya.

Badboy & Badgirl Pesantren (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang