Bab 18

68 28 0
                                    

Budayakan vote sebelum baca kawan semua🤗🤗🤗

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨

👑👑👑

"Ngapain sih kita ke sini?"

"Tadi Angel bilang kalo bosen di rumah, jadi Geya ajak ketemuan sama Eric. Biar Angel gak bosen di rumah. Geya baik, kan?" Geya tersenyum dengan lebar ke arah Angel yang sudah menunjukkan raut wajah kesal.

"Gak nyusul ke markasnya juga, Geya! Lo mau gue ketemu sama mantan gue?" ucap Angel bertambah kesal karena dirinya yang sedari tadi tangannya ditarik oleh Geya.

Zeora yang berada di belakang mereka hanya diam menatap bagaimana Geya menarik Angel untuk masuk ke dalam markas Eric. Markas dari Geng Infinite Rider.

Markas yang bertempat di sebuah rumah tingkat dua. Dari luar rumah, orang-orang yang berlalu lalang akan mengira jika itu hanya rumah tingkat dua biasa. Tetapi saat memasuki rumah itu, akan terlihat berbagai pernak pernik atau atribut yang menjadi ciri khas geng tersebut.

Geya berhasil menarik Angel untuk memasuki markas yang berkedok rumah tingkat dua itu. Sedangkan Zeora berjalan mengikuti mereka berdua di belakang. Kedua tangan Zeora masukkan ke dalam saku jaket hitam yang ia kenakan. Ketiganya kompak menggunakan jaket hitam, sesuai permintaan Geya yang meminta Angel dan Zeora untuk memakai jaket hitam.

Begitu ketiganya memasuki rumah itu, terlihat di lantai satu sebuah ruang tamu seperti rumah pada umumnya. Yang berbeda hanya tidak ada foto keluarga yang menunjukkan pemilik dari rumah itu. Dindingnya pun tidak berwarna cerah seperti ruang tamu biasanya, melainkan berwarna abu-abu. Di dinding juga terdapat tulisan "INFINITE RIDER" yang ditulis dengan cat pilok. Terpasang juga beberapa jaket khas dari geng tersebut yang ditempel di dinding itu. Tidak hanya jaket yang ada di dinding itu, gambar tengkorak bersayap yang menjadi lambang dari geng Infinite Rider juga terpampang besar di dinding. Yang menjelaskan jika tempat itu, markas yang berkedok rumah adalah hak milik dari Geng Infinite Rider. Wilayah kekuasaan mereka.

Perabot yang ada di ruang tamu itu terbilang tidak banyak. Hanya berupa vas bunga kecil di meja ruang tamu dan dua vas bunga besar yang di letakkan samping pintu masuk. Ada TV berukuran besar yang terpasang di depan kursi ruang tamu yang disediakan. Di bawah TV ada sebuah PlayStation yang bisa digunakan untuk bermain di sana.

Beberapa orang terlihat sedang berkumpul di ruang tamu itu. Ada beberapa yang terlihat di dapur dan meja makan yang terhubung dengan ruang tamu. Terdengar suara teriakan-teriakan mereka yang sedang memainkan permainan sepak bola di PlayStation.

Geya, Angel, dan Zeora terdiam sebentar untuk melihat apa yang ada di depan mereka. Geya sudah melepaskan tarikan tangannya saat dirasa Angel tidak berontak seperti tadi. Geya mencoba mengedarkan pandangan untuk mencari ketua dari geng itu, Eric. Sedangkan Angel diam dengan pandangan mengedar seperti mencari seseorang dan Zeora yang melihat orang-orang sedang bermain PlayStation di ruang tamu.

"Ada kejadian apa hari ini? Sampai malaikatku datang ke sini?" sebuah suara datang dari seorang lelaki yang berjalan menuruni tangga.

Lelaki itu berjalan ke arah Geya, Angel, dan Zeora. Ia tersenyum dengan lebar saat kedua matanya melihat seseorang yang ia cintai. Senyumnya masih terpampang tanpa luntur sedikitpun. Bahkan saat sampai di depan ketiga orang itu. Atau lebih tepatnya di depan gadis yang ia cintai.

"Eric mana, Lion?" Geya bertanya saat melihat di belakang lelaki itu tidak ada siapa-siapa. Seorang lelaki yang ternyata adalah Lion. Inti Geng Infinite Rider.

Badboy & Badgirl Pesantren (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang