Bab 20

63 28 0
                                    

Budayakan vote sebelum baca kawan semua🤗🤗🤗

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨

👑👑👑


Flashback on

Suara kendaraan roda empat terdengar di sunyinya malam. Kendaraan itu melaju pelan hingga berhenti tepat di depan sebuah gerbang yang bertuliskan Pondok Pesantren Al-Kahfi khusus Santriwati.

"Thanks, Ric. Udah mau anter gue ke sini," seorang gadis keluar dari mobil penumpang samping pengemudi. Berjalan hingga berhenti di dekat pintu pengemudi.

Pakaian yang dikenakan gadis itu bukan pakaian yang sering dipakai oleh santriwati pondok itu. Karena ia memakai celana hitam dan T-shirt putih dengan dilapisi jaket hitam yang gadis itu kancingkan agar tidak kedinginan. Orang-orang yang melihat gadis itu tentu akan mudah menebaknya.

"Santai. Gue sekalian mau ke tempat lain. Daripada tadi lo malem-malem cari taksi gak ketemu. Mending gue anter."

"Kalo gitu gue ketemu kakak gue dulu. Lo hati-hati naik mobilnya. Jangan ngebut!"

"Tau gue. Gue pergi dulu!"

"Hati-hati, Eric!"

Lelaki yang ternyata bernama Eric itu segera membelokkan mobilnya dan pergi meninggalkan gadis itu dengan menjalankan mobilnya santai. Eric beberapa kali melirik kaca spion mobilnya untuk memastikan gadis itu tidak pergi ke tempat lain.

Belum terlalu jauh Eric menjalankan mobilnya, ia melihat di kaca spion jika gadis itu didatangi oleh seorang pria yang tingginya tidak begitu jauh dari gadis itu. Pria yang memakai sarung hitam dan entah baju atau kemeja, Eric tidak tahu. Yang jelas, atasan yang dipakai pria itu berwarna hitam.

Wajahnya tidak begitu jelas terlihat karena pria itu yang membelakangi Eric. Tetapi ada satu barang yang ia tahu dan tidak asing di matanya. Sebuah jaket yang pria itu bawa di lengan kirinya. Jaket dengan gambar mahkota yang terpampang saat ia melihatnya.

Eric yang sudah lumayan jauh dari pondok itu, mencoba berpikir positif. Menatap ke depan dan mulai membelah jalanan menuju tempat yang akan ia datangi.

👑👑👑

Di depan Pondok Pesantren Al-Kahfi

"Cari kakak lo?"

"Iya."

"Kenapa malem banget datengnya?"

"Gue tadi acara. Bokap sama nyokap juga lagi di tempat saudara. Daripada gue dirumah sendiri, mending gue nyusul kakak gue."

"Masuk sana! Tapi jangan berisik, biar gak ganggu yang lain."

"Iya gue tau, Len."

"Gue pergi dulu. Mau masuk ke asrama juga."

"Hati-hati lo, Len!"

"Lo yang harusnya hati-hati, Syeila!"

Lelaki yang dipanggil Len itu segera berjalan menuju asrama santriwan yang berada di seberang asrama santriwati setelah terkekeh mendengar ucapan gadis itu. Gadis yang bernama Syeila.

Syeila masih melihat lelaki itu atau yang ia kenal sebagai Allen, berjalan menuju asrama santriwan sampai ia tak terlihat dipandangan matanya. Ia kemudian membalikkan badannya untuk melanjutkan tujuan awalnya datang ke sini.

"Akh!" teriak Syeila kencang saat ia berbalik, ia melihat seorang gadis sudah ada di depannya.

"Lo ngapain tiba-tiba di depan gue? Mau jadi hantu lo?" tanya Syeila dengan wajah kesalnya.

Badboy & Badgirl Pesantren (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang