Bab 21

61 29 0
                                    

Budayakan vote sebelum baca kawan semua🤗🤗🤗

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨

👑👑👑

Keesokan paginya.

"Hei! Bangun! Sudah pagi!"

"Ngantuk, Syah!"

"Bangun, Gesya! Kita udah janjian mau olahraga pagi," Aisyah kembali membangun Gesya yang menarik selimut hingga seluruh tubuhnya tertutup.

Aisyah yang baru saja selesai sholat segera membangunkan satu sahabatnya yang masih nyenyak dengan dunia mimpinya. Dua sahabatnya yang lain sudah bangun bersamaan dengan dirinya yang akan sholat. Kiran sedang di dapur untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan. Sedangkan May berada di kamar mandi.

Keempatnya tidur dalam satu ranjang. Ukuran ranjang Kiran yang terbilang besar dengan badan keempatnya yang tidak begitu besar, membuat keempatnya sepakat tidur satu ranjang. Kiran di posisi kanan ranjang, May dan Gesya yang berada di tengah, serta Aisyah yang berada di posisi kiri ranjang.

Semalam keempatnya sudah sepakat jika mereka akan melakukan olahraga lari pada pagi hari ini. Kegiatan yang jarang melakukan mengingat jarak rumah yang tidak begitu dekat. Ketika bertemu pun, mereka menghabiskan waktu bersama dengan nongkrong di kafe, mall, atau tempat estetik yang dapat digunakan untuk berfoto-foto. Dengan catatan, makanan yang ada di sana sesuai dengan selera keempatnya dan tentu halal untuk Aisyah yang beragama Islam.

Mengenai rapat yang dilakukan semalam, mereka sepakat untuk menjalankannya nanti malam. Bertepatan dengan Aisyah yang akan pulang ke pesantren. Rencana yang tidak hanya dijalankan oleh Aisyah, melainkan dibantu oleh ketiga sahabatnya, yaitu Kiran, May, dan Gesya.

Ketua Cross King memberitahu mereka berempat. Jika akan ada seseorang yang akan membantu mereka saat melakukan misi yang terbilang cukup menguji nyali. Karena mereka berempat akan menggali informasi langsung di tempat kejadian dan tidak boleh sampai ketahuan. Terutama Aisyah.

Sang Ketua Cross King langsung yang memberi peringatan itu kepada Aisyah. Mengingat kabar yang beredar jika orang tua gadis itu kenal baik dengan seseorang yang ditokohkan di pesantren, yaitu keluarga Pak Kyai. Untuk saat ini, orang terdekat pun bisa menjadi musuh yang berkedok sahabat.

Menghindari hal yang tidak diinginkan, anggota Cross King akan memberi aba-aba dan bantuan yang diperlukan jika keempatnya terdesak. Seperti bantuan seseorang yang diam-diam ditempatkan untuk membantu Aisyah menjalankan misi.

Bukti yang didapat dan ditunjukkan kepada keempatnya semalam, cukup untuk menangkap pelaku. Hanya perlu mengumpulkan sedikit bukti. Jika perlu, seorang saksi mata yang melihat kejadian pada malam itu untuk semakin menguatkan bukti yang ada.

Rapat yang memakan waktu hampir tiga jam, selesai dengan sebuah rencana awal yang dilimpahkan ke Queen Kece. Untuk rencana selanjutnya akan diberitahu jika rencana awal memperoleh hasil. Selesai rapat, keempat gadis itu pamit pulang yang diiyakan oleh anggota Cross King. Kembar Revan dan Revin sempat mengantar keempatnya pulang sampai ke rumah. Dengan dalih jika keduanya ada keperluan yang harus mereka urus di dekat perumahan itu.

"Masih ngebo tuh anak?" heran May yang baru selesai dari kamar mandi dan melihat Gesya yang terbungkus selimut tebal. Ia telah siap dengan outfit olahraga yang akan dilakukan pagi ini.

"Susah nih anak kalo disuruh bangun. Lo coba bangunin! Gue mau nyusul Kiran," Aisyah menyerah membangunkan Gesya dan memilih keluar kamar menyusul Kiran untuk membantu di dapur.

Tuk

Tuk

Tuk

Suara sepatu yang Aisyah kenakan terdengar menggema di ruangan yang masih sunyi. Hanya terdengar suara berisik orang yang sedang memasak di dapur. Aisyah segera berjalan ke arah dapur untuk membantu apa yang memang diperlukan.

Badboy & Badgirl Pesantren (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang