Semoga kalian nggak emosi sama Navyra. Hufftt...
🌱🌱
"Sayang, baksonya panas!"
Para murid yang berada di stan bakso kompak merotasikan bola matanya saat mendengar suara Navyra, yang duduk di bangku belakang. Fairy yang juga mendengarnya pun berinsiatif untuk pindah tempat duduk mendekati pasangan tersebut tak lupa membawa mangkok bakso dan es tehnya.
"Aduh ... kasian sekali pacarku. Sini aku kipasin baksonya biar adem," kata Revan menenangkan gadisnya.
"Lama, Sayang! Ihh ... tukerin aja deh baksonya, lagian pedes banget!" ujar Navyra sembari menggerakkan tangan kanannya sebagai kipas di depan mulutnya.
"Ya mana bisa dituker––Fairy, lo apa-apa'an!?" Revan tercekat saat mangkok bakso milik kekasihnya tiba-tiba dimasukkan es batu dari gelas yang dibawa Fairy.
"Tadi lo bilang panas kan? Tuh udah gue kasih es, biar adem," balas Fairy sembari menatap Navyra disertai senyum tengilnya.
"Tapi ya nggak kayak gini juga dong! Lo buang-buang makanan tau nggak!" teriak Navyra begitu kesal.
Sedangkan para murid yang melihatnya kompak menertawakan Navyra. Hal itu membuat emosinya tersulut dan segera meraih jus jambunya lalu menyiramkannya tepat di wajah Fairy.
Wah, nantangin nih anak! batin Fairy sembari mengusap wajahnya yang basah dan lengket.
Mustahil jika Fairy diam saja, gadis itu pun meraih mangkoknya yang hanya tersisa kuah pedas dan menyiramnya tepat di wajah Navyra.
"Aaakh, mataku! Perih banget! Sayang, mataku sakit!" teriak Navyra sembari menghentak-hentakkan kakinya di lantai.
Seluruh murid semakin menertawakannya, kecuali Revan yang langsung mendorong tubuh Fairy hingga terjatuh.
"Nggak usah cari masalah sama cewek gue!" bentak Revan.
Fairy meringis karena pantatnya terasa ngilu saat bertabrakan dengan lantai. Namun hal itu tak membuatnya mau kalah. Lagi pula, Fairy ini preman sekolah berjenis kelamin perempuan yang gemar bersilaturahmi ke ruang BK.
Bughh!
Tulang kering cowok itu ditendang begitu keras oleh Fairy hingga membuatnya ikutan terjatuh.
"Goblok sama bucin beda tipis, sampai nggak sadar kalau jadi babu!" ujar Fairy setelah berdiri.
"Lo berani banget, Fairy!" bentak Navyra dengan matanya yang masih terpejam karena rasa perih tak kunjung menghilang.
"Ngapain juga gue segan sama orang tolol kayak kalian?" balas Fairy sembari berkacak pinggang.
"Lo––"
"Pengumuman! Pengumuman ditunjukkan untuk siswi bernama Avarya Fairy, agar segera datang ke ruang BK sekarang juga. Saya ulangi sekali lagi, Pengumuman ditunjukkan untuk siswi bernama Avarya Fairy, agar segera datang ke ruang BK sekarang juga. Terimakasih!"
Suara Pak Malik yang begitu menggema di seluruh penujuru sekolah membuat semua mata tertuju pada Fairy yang terlihat membuang napas jengah.
"Mampus!" lanjut Navyra yang kalimatnya sempat terjeda.
"Huh, Pak Malik nggak diapelin dua hari aja udah kangen banget, sampai manggil nama gue lewat pengeras suara," gumam Fairy sembari menyiram kuah baksonya yang masih tersisa sedikit ke wajah Revan.
"Fai!" pekik Revan yang terkejut saat kuah pedas itu mengenai matanya.
"Ups, sengaja! Biar jadi couple yang serasi, hahahaha ...." Fairy tertawa sembari mengeluarkan sekotak rokok miliknya dari dalam saku dan meletakannya di atas meja.