🌱 36

77 4 17
                                    

Bapak Alay Sepanjang Masa, is calling ....

Kedua mata Pipit berbinar saat penelpon yang sedari kemarin susah dihubungi, kini tiba-tiba menghubunginya. Dengan cepat, cowok itu menggeser ikon telepon dan menempelkan ponselnya pada telinga.

"Halo?"

"Halo ... di sini papa ganteng tiada tara, mencari keberadaan anaknya yang bernama Vitra Gemantara."

"Vitra kembarannya Yorch Yongshin lagi sibuk banget nggak bisa diganggu. Bapak siapa ya? SKSD banget!"

Sahutan Pipit, membuat pria di seberang sana praktis tergelak. Membuat cowok itu segera menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Waduh, ya sudah kalau begitu. Sebenernya saya mau ngasih tau kalau papanya yang ganteng ini udah pulang dan berniat untuk menikahi seorang gadis yang berada di rumahnya."

Pipit menghentikan langkahnya dengan dahi berkerut. Tangannya yang membawa keresek hitam berisi sebotol kecap dan kerupuk, terangkat untuk menggaruk kepalanya.

"Awa?"

Terdengar decakan lidah dari seberang sana. "Bukan, yakali! Itu loh, yang mukanya blasteran! Kebetulan papa juga pintar bahasa Jerman."

"Papa jangan godain Anya! Nanti minggat gimana?!"

Gelakan tawa kembali terdengar membuat Pipit semakin kesal. "Hahaha ... mumpung kamu belum pulang, papa godain ah!"

"Papa jangan gangguin Anya! Nanti diamuk mama!"

Cowok itu mempercepat langkahnya untuk menuju rumah. Sepertinya Pipit menyesal karena memilih untuk berjalan kaki, daripada naik sepeda.

Sedangkan di rumah, Jalu masih menertawai putranya meskipun teleponnya telah dimatikan. Hal itu membuat Awa yang tengah asik memakan sosis, langsung melirik sinis ke arah sang papa sembari menyumpal telinganya dengan jari telunjuk.

"Papa belisik! Kayak suaminya Talzan!"

Jalu praktis menutup mulutnya dan melotot galak ke arah Awa. Bertepatan dengan itu, Kukila yang baru saja keluar dari dapur langsung menghampiri Awa sembari membawa mangkuk besar berisi sup.

"Awa! Berarti mama Tarzannya dong?" protes Kukila sembari menghentakkan kakinya pada lantai.

Dengan polos, gadis kecil itu menjawab, "Iya."

Satu kata dari Awa mampu membuat Kukila merengek, bahkan mengadu pada suaminya. Namun hal itu tak berlangsung lama ketika Anya baru saja keluar dari dapur, sembari membawa lauk ke meja makan.

"Duh ... berasa udah besanan sama bule," gurau Jalu.

Anya hanya tersenyum, dirinya belum sepenuhnya paham apa yang dimaksud pria itu.

"Makasih ya ... udah bantuin mama masak. Sekarang kamu makan dulu gih! Bentar lagi Pipit pulang kok," ucap Kukila pada Anya.

"Atau mau suap-suapan sama Pipit? Kayak saya sama mamanya anak-anak tuh, dulu kalau nggak disuapin nggak mau makan. Manja banget emang!" sindir Jalu lalu berbisik, "Kamu besok jangan ikut-ikutan ya!"

Anya praktis tertawa, berbanding terbalik dengan Kukila yang kini sudah berkacak pinggang.

"Papa!"

Suara Kukila yang begitu berisik, membuat Awa kembali menggerutu sebal.

"Mama belisik kayak laja Talzan!"

🌱

"Selamat datang di Stella florist!" sapa Fairy pada dua orang wanita yang baru saja tiba ambang pintu masuk.

Steal HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang