🌱 40

83 7 16
                                    

Teruntuk putraku Gavin.

Mungkin aku bukan wanita yang berarti bagi kamu. Aku wanita jahat berhati iblis.

Apa yang kamu bilang benar, kalau aku tidak pantas untuk menjadi orang tua.

Nak...

Kamu beruntung bisa mendapatkan kedua orang tua yang sangat menyayangimu. Jangan kecewain papa kamu ya! Meskipun kamu sangat membenciku, tapi tolong turuti permintaanku, jangan pernah melupakan semua kebaikan mereka.

Sekarang mama seneng banget, bisa ketemu kamu. Dan mama udah janji bakal turutin apapun yang kamu mau.

Mungkin setelah ini kamu bakal maafin mama, 'kan?

Mama harap kamu bahagia selalu.

I love you my son.

Naora Alzaska

🌱

Buliran bening seketika jatuh membasahi pipi Apin. Setelah membaca surat tersebut, lubuk hatinya merasa ada kehampaan. Dadanya kian gumuruh sesak, membuat isakan kecil keluar dari mulutnya.

"Kalau dia wanita yang udah ngelahirin gue, kenapa gue dulu dibuang?" Apin terkekeh dan menyeka air matanya. "Kenapa nggak dibunuh aja?"

Apin mencengkram kepalanya yang terasa berdenyut nyeri. Meskipun sangat membenci Naora, tapi dirinya berharap jika tak ada sesuatu yang terjadi pada wanita itu.

"Kak!"

Suara Gema dari luar kamar membuat Apin bergegas mengusap wajahnya dan menyimpan kertas tersebut di bawah bantal.

"Kak Apin!"

"Iya, masuk aja, Gem!" sahut Apin.

Tak lama pintu kamarnya terbuka dan terlihat Gema, masih memakai seragam taekwondo dan ransel yang tergantung pada pundak kanannya.

"Ganti baju dulu, baru masuk ke kamar kakak!" ujar Apin.

Gema mengerjapkan matanya menatap wajah Apin yang terlihat berbeda. Maka tanpa menuruti perintah sang kakak, Gema justru masuk ke dalam kamar lalu duduk di samping Apin.

"Kakak abis keinget wanita itu ya?" tebak Gema dengan raut serius.

Lagi-lagi Apin dibuat terheran-heran oleh sikap Gema. Anak itu seakan tahu isi pikirannya.

"Lo habis belajar jadi cenayang di mana? Ucup?" tanya Apin.

"Ucup itu siapa?" Gema berbalik tanya dengan tampangnya yang lugu.

Apin menggeleng dan kembali mengalihkan pandangannya.

"Aku nggak tau apa yang Kak Apin bilang ke wanita itu. Tapi gimana pun dia juga punya hati. Kepergian mama juga membuat wanita itu hancur. Aku cuma mengingatkan, jangan sampai Kakak menyesal." Setelah berkata demikian, Gema langsung beranjak dari kamar Apin.

Sedangkan Apin yang mendengarnya, kembali dibuat tertegun. Kalimat Gema berhasil membuat hatinya kian sesak.

🌱

Keesokan harinya, Fairy kembali mendatangi toko bunga tempatnya bekerja dulu. Rasa gelisah sedari tadi terus hinggap pada dirinya, hingga suara Atlan dari belakang membuatnya terlonjak kaget.

Steal HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang