🌱 17

132 4 12
                                    

Dari part ini, pasti bakal tau ending dari cerita lapak sebelah. Sengaja aku spoilerin besar-besaran di sini. Biar kalau aku nulis Lunatic keinget wajah cerianya Tika🤭

Happy Reading🤍

"Kak Ala, tunggu!"

Cowok yang dipanggil itu pun menoleh ke belakang dan mendapati seorang gadis berlari kecil menghampirinya.

"Kak Ala mau kemana? Tika boleh ikut nggak?" tanya Tika setelah tiba di samping kekasihnya.

Sedangkan pandangan cowok itu beralih menatap dua sahabatnya yang sedang menunggunya di depan sana.

"Ala, ayo cepetan! Keburu telat!" teriak salah satu sahabatnya yang sudah bosan menunggu.

Pandangan Tika beralih menatap dua cowok itu dan melempar senyum ke-arah mereka. "Kak Altra, Kak Arshan!"

"Kenapa mau ikut?" tanya Alatas yang masih berada di samping Tika.

"Mau ikut jalan-jalan sama kalian. Boleh enggak?" tanya Tika menatap Alatas penuh senyuman.

Mendengarnya membuat ketiga cowok itu saling melempar pandangan.

"Terus gimana sama Marco? Kamu sayang, 'kan sama dia?" tanya Alatas.

Tika mengangguk tanpa memudarkan senyumnya. "Dia udah jadi ayah yang hebat!"

"Kalau mau ikut ada syaratnya!"

Pandangan Tika beralih menatap Altra yang terlihat menitikkan air matanya.

"Apa syaratnya?"

"Syaratnya kamu harus tutup mata!" jawab Arshan terdengar parau.

"Oke!"

Maka tanpa berpikir panjang, Tika segera memejamkan matanya dan membiarkan Alatas meraih tangannya untuk, membawanya beranjak dari taman yang dipenuhi oleh bunga.

Maka tanpa berpikir panjang, Tika segera memejamkan matanya dan membiarkan Alatas meraih tangannya untuk, membawanya beranjak dari taman yang dipenuhi oleh bunga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keringat dingin bercucuran saat monitor terus berbunyi di ruang UGD. Para medis berusaha sebisa mungkin untuk menyelamatkan wanita yang tengah mengandung janin berumur 6 bulan.

"Defibrilasi!" perintah dokter Vara.

"Angkat!"

"Ibu Tika, ayo buka matanya!"

Dokter Vara membuang napas berat ketika tubuh Tika tetap bergeming saat defribillator kembali diangkat untuk kesekian kalinya.

🌱

Di luar sana, Marco datang bersama dua putranya dengan wajah yang amat kacau. Kabar tentang kecalakaan yang dialami istrinya, mampu membuatnya seperti kehilangan kewarasannya. Dengan jas kantornya yang basah karena hujan, ia nekat masuk ke rumah sakit.

"Mama ...." Gema terisak kecil, membuat Apin yang berada di sampingnya langsung memeluknya.

"Mama nggak akan kenapa-napa, Gema. Kita berdoa buat mama," ucap Apin terdengar parau.

Steal HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang