♥︎𝕬𝔫ᦋ𝕜𝖆𝔰ꪖ d̷𝖆𝔫 𝕭i̴᭢ᡶ𝔞𝖓g҇ ♥︎•°
*°•♥︎. 𝕺ɾισɳ .♥︎•°*.
.
Angkasa berjalan disekitar kawasan pemukiman tempat tinggal barunya dan tak sengaja bertemu seorang penjual jajanan kaki lima yang sedang duduk istirahat dipinggir trotoar. Angkasa menghampiri nya dan membeli apa yang dijual oleh bapak pedagang itu,
niat awal yang sebenarnya hanya ingin berjalan-jalan dengan tujuan menghindari atmosfer rumah yang tak lagi sama, justru harus bertemu dengan jajanan yang mendadak membuat angkasa tergiur untuk membelinya.
Ia tahu, dirinya butuh menyejukkan pikiran dan hati atas kekacauan yang terjadi. Mengurung diri dan menarik diri dari semua orang terlalu lama justru akan membuat ia terjebak didalam hingga membawanya pergi terlalu jauh dari orang-orang. Jika bukan dirinya sendiri yang menolong maka siapa lagi yang akan membantu?
Saat tengah menunggu dengan sabar pesanannya yang sedang dibuat, ada sedikit keributan terjadi didepan mata nya.
Brak
"Heh! Mana setoran lo! Sini!" Seorang pria sangar menggebrak atap gerobak milik pedagang yang sedang melayani pesanan angkasa.
"Jangan, bang. dari tadi pagi dagangan saya sepi belum banyak pembeli"
"Alasan aja, setiap ditagih alasan lo itu terus! Ngga ada alasan lain apa ya!" Geram si preman.
Angkasa yang sedang duduk diam sembari menunggu pesanan nya, mendadak dibuat jengkel dengan kedatangan segerombol orang tak punya pekerjaan.
" enak lo pada ya, bapak nya yang kerja, lo yang terima duit, emang lo yang punya gerobaknya? engga kan. Kalo mau duit kerja sana, jangan cuma melorotin orang mulu" angkasa berujar dengan sinis.
Dua orang berbadan kekar itu menghampiri angkasa dengan muka merah penuh emosi, "eh lo diem ya?! Ini bukan urusan lo!"
" Emang ini bukan urusan gue, tapi situ yang duluan ganggu ketentraman" angkasa kemudian bangkit karena tak berselang lama somay pesanannya jadi, angkasa membayar dan tak lupa mengucapkan terimakasih setelah itu pergi.
"Eh, mas kembalian nya!"
"Udah pak, ambil aja!" Angkasa cabut meninggalkan si bapak dengan beberapa preman yang mencoba memalaknya.
Angkasa rasa hidup ini memang serba kekurangan ya, sulit untuk sekedar memenuhi materi bila setiap kerja keras selalu ada cobaan yang datang tak terduga.
"Mama rasa mama hanya bisa setuju saja selama itu yang terbaik bagi kamu, dra"
Setelah menginjakkan kaki di rumah, suara sang mama yang pertama kali menyambut pendengaran angkasa, tampak salah satu abangnya dan mama sedang membicarakan hal serius diruang tamu. Namun angkasa memutuskan berjalan tak acuh melewati kedua sosok tersebut menuju dapur.
Hendra dan Shara jelas menyadari kedatangan si bungsu, sejenak mereka alihkan pandangan pada angkasa yang berlalu melewati mereka berdua.
"Hendra akan pertimbangkan lagi, ma, selama itu nggak memberatkan mama juga kedepannya" lelaki yang telah menginjak semester 3 bangku kuliah itu bangkit dari sofa meninggalkan sang ibu menuju kamarnya.
Shara menghela nafas panjang, ia pun bangkit dari sofa lalu berjalan kedapur untuk menghampiri angkasa.
"Abang kamu bilang dia mau pindah keasrama, dia mau melanjutkan kuliah nya disana"
![](https://img.wattpad.com/cover/325521792-288-k200497.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa dan Bintang Orion [Slow Update]
Fanfiction[lokal fiction] . Ada sosok pemuda yang begitu tegar melewati hari esok dalam lubang kegelapan usai kepergian sang ayah kepangkuan sang kuasa. Mana kala kesunyian tidak lebih buruk dari kebisingan, yang dia lakukan hanya mendengarkan isi hati nya s...