•♥︎𝕬𝔫ᦋ𝕜𝖆𝔰ꪖ d̷𝖆𝔫 𝕭i̴᭢ᡶ𝔞𝖓g҇ ♥︎•°
*°•♥︎. 𝕺ɾισɳ .♥︎•°*.
.
Gawat, mereka tertangkap basah. Cepat-cepat bintang membantu angkasa untuk naik ke jendela, dan angkasa pun telah mencapainya. Bintang tak sempat melarikan diri, ia pun terpaksa harus melawan penjaga itu.
"Bintang hati-hati! Gue akan cari bantuan!" angkasa sedikit bergegas, untuk mencari pertolongan yang sekiranya itu akan bisa membantu mereka. Tetapi saat angkasa akan turun, tangga yang sebelumnya ada dibawah telah hilang, terpaksa karena tak punya pilihan lain, angkasa pun melompat dari ketinggian 2 meter menggunakan kedua kaki yang salah satunya sedang cidera. Bisa dikatakan mendaratan nya lumayan mulus, tapi resiko ditanggung oleh kakinya yang sakit.
"Auww.. sakit banget anjir" angkasa hanya bisa mengelus kakinya yang terasa nyeri, lalu kembali berdiri melanjutkan langkah meski tertatih.
"Woy! Jangan kabur!" Penjaga lain menangkap basah angkasa, tapi karena kakinya yang pincang itu angkasa kesulitan untuk berlari menyelamatkan diri dan berakhir ia tertangkap.
"Lepasin gue!" Ucap angkasa sambil memberontak.
"Mau kabur kemana lo?"
"Bukan urusan lo!"
"Hey! Lepasin dia!" Ardan yang kedua bocah itu kembali, mereka kembali untuk menyelamatkan bintang dan angkasa.
"Eh, nggak akan, coba aja kalo berani" Sungut pria itu.
Bruk!
Angkasa langsung saja mengeluarkan jurus pamungkasnya tanpa berlama-lama lagi, sekalipun kakinya sedang sakit setidaknya tangan dan sikut nya masih berfungsi dengan baik.
"Baru gitu aja udah k.o lo. ck, cemen" Setelah nya angkasa mendorong tubuh pria itu yang sudah tidak berdaya akibat pukulan sikut nya yang bukan main.
Tiga cowok disana hanya melongo melihat apa yang sudah dilakukan angkasa barusan pada si penjahat. baru saja mau ditolong tapi korban nya ternyata jago karate.
"Sorry, apa lo tau bintang?" Ardan memberanikan diri bertanya pada angkasa⎯⎯cowok asing yang baru ia temui. Namun disatu sisi rion terus memandangi angkasa tanpa henti, bertanya-tanya dalam hati kalau cowok itu yang beberapa saat lalu ia lihat dijembatan ingin mengakhiri hidup nya. Kenapa dia bisa ada ditempat berbahaya semacam ini?
"Bintang? Dia ada didalam, ayo ikut gue" angkasa sebenarnya masih ingin memaksakan kakinya untuk berjalan, tapi mendadak ia justru berhenti akibat sensasi nyeri dan panas itu mulai menjalar keseluruh persendian nya.
"Lo nggak papa?" Ardan bukan tak melihat gurat aneh yang ditunjukkan angkasa, ia menyadari juga, seperti nya cowok itu tengah terluka parah.
"Gue ok"
"Kaki lo kenapa?" Iyan ikut bertanya setelah nya.
"Udah sana! Tinggalin gue sendiri. cepet, tolongin temen lo!" Ucap angkasa tegas karena merasa mereka yang terlalu mengulur waktu dengan menanyakan kondisi nya.
"Ya udah gue tinggal dulu" Ardan dan iyan pun langsung bergegas meninggalkan angkasa, sementara rion masih bergeming ditempat.
"Lo, kenapa nggak ikut?" Angkasa menyempatkan menoleh kearah rion yang dari tadi memperhatikan nya.
"Gue nggak nyangka bakal ketemu lo lagi, cowok gila"
"Gue nggak gila! gue punya nama, nama gue angkasa, jadi jangan sebut gue cowok gila!"
![](https://img.wattpad.com/cover/325521792-288-k200497.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa dan Bintang Orion [Slow Update]
Fanfic[lokal fiction] . Ada sosok pemuda yang begitu tegar melewati hari esok dalam lubang kegelapan usai kepergian sang ayah kepangkuan sang kuasa. Mana kala kesunyian tidak lebih buruk dari kebisingan, yang dia lakukan hanya mendengarkan isi hati nya s...