ADBO 🌠 - 5

225 23 4
                                    

•♥︎ 𝕬𝔫ᦋ𝕜𝖆𝔰ꪖ d̷𝖆𝔫 𝕭i̴᭢ᡶ𝔞𝖓g҇ ♥︎•°
*°•♥︎. 𝕺ɾισɳ .♥︎•°*

.

.

.

Hal yang biasa bagi sebagian orang untuk berolahraga pada pagi hari, menghirup udara segar menikmati alam dibawah terik sinar mentari yang menghangatkan ditambah musik yang mengalun indah didalam earphone, rasanya tidak ada yang dapat menandingi dominasi antar semua kedamaian itu tercipta.

Angkasa berjalan sendirian untuk melakukan jogging sebagai awal aktivitas paginya hari ini. ia mengenakan hoodie yang dipadukan celana hitam panjang dengan tatanan rambut hitam legam yang menutupi dahinya.

"Eh angkasa, Kemana abang-abang lo. Biasanya ngintilin adeknya kemana-mana ini kok sendirian aja sih" tiga orang cowok tiba-tiba menghadang jalan angkasa saat ia tengah melewati pos ronda.

" Masalah buat lo? "

"Wihh.. es banget jawab nya, sini ngomong nya udah santai loh padahal. kalo dijawab dingin gini sih kedengarannya kayak mau ngajak perang ya gees "

Mata itu bergulir malas dengan raut muka yang begitu jengkel mendengar kata dari si cowok jangkung.

"Eh bang, dipalakin enak nih. Mumpung abang-abang nya ngga ada" si bertubuh pendek berbisik pelan ketelinga cowok yang paling tinggi diantara keduanya.

"Emang kenapa kalo abang-abang gue ada? Lo pada takut?"

"Ck, jangan kan abang lo ayam kalkun aja gue lawan kok, mana ada takut yang ada abang lo yang ngibrit duluan"

"Cih, Ayam kalkun. Kemaren abis dikejar anjing aja nangis lo" komentar angkasa dengan watados andalan nya.

"Nantangin nih bocah, lo sendiri berani ngga duel sama kelvin. Dia pernah jadi juara 2 karate tingkat kabupaten lho" sahut edgar salah satu teman dari dua anak brandal itu.

"Terus.. ngapain ngomong kalo cuma juara 2. Mending ngga usah belagu kalo ngelawan gue aja ngga berani"

"nih bocah songong banget, minta dihajar kali ya" Edgar mulai geram dengan kalimat angkasa yang seolah memancing emosi mereka.

"Hajar aja gar, gue dari tadi udah ngeneg banget sama muka tuh bocah, mau cari gara-gara kek nya dia" tambah bisma salah satu diantaranya.

Kelvin yang baru saja mendengar ungkapan sengit yang baru saja diucapkan angkasa mulai tersungut, ia memajukan tubuhnya didepan angkasa.

Pria jangkung pemilik tinggi hampir mencapai tiang lampu jalan itu menyunggingkan senyum sinis, "Nyali lo banyak juga ya bisa ngomong gitu. mau gue tunjukkin apa yang udah gue lakuin sama lawan gue di arena waktu itu? Mau.. gue peragain ke elo?"

"Ngga usah, makasih atas tawaran ilmu bela dirinya, gue ngga tertarik" jawab angkasa dengan santainya.

"Kalo udah ngerasain pasti tertarik lah" Kelvin memajukan diri nya lebih dekat pada angkasa. Namun angkasa yang sudah tahu apa niat terselubung dari tatapan tajam kelvin, ia memutuskan melawan duluan sebelum ia terkena pukulan, angkasa langsung menendang bagian bawah cowok tinggi itu dengan satu kali pukulan lutut.

"Arrggh!"

Ditengah kesakitan nya kelvin, angkasa mendorong tubuh cowok itu sampai menimpa badan kedua orang yang berdiri dibelakang nya.

Angkasa segera bergegas berlari dari sana sebelum mereka bangkit untuk mengejarnya.

"Woy!! Jangan kabur lo, sa!" rupanya mereka bertiga berhasil bangkit dengan cepat. Angkasa yang melihat itu semakin melajukan langkahnya agar ia tidak tertangkap oleh mereka.

Angkasa dan Bintang Orion [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang