ADBO 🌠 - 12

135 11 0
                                    

♥︎ 𝕬𝔫ᦋ𝕜𝖆𝔰ꪖ d̷𝖆𝔫 𝕭i̴᭢ᡶ𝔞𝖓g҇ ♥︎•°    
    *°•♥︎. 𝕺ɾισɳ .♥︎•°*   

.

.

Angkasa dikirim ke rumah tahanan didaerah ibu kota, ia dimasukkan ke sel no tujuh, ruangan yang tidak terlalu luas itu dihuni oleh empat tahanan dengan berbagai kasus dan usia yang berbeda, angkasa terlihat si paling muda dan yang paling lugu diantara tahanan lain yang berdandanan sangar. Angkasa masuk menjadi anggota kelima sel no tujuh. baru saja menapaki lantai penjara ia sudah mendapat tatapan membunuh dari berbagai pasang mata diruangan sempit itu.

"Lo masuk karena apa? Narkoba?.. atau bunuh orang?" Tanya salah satu orang yang sedang dipijat pundak nya oleh tahanan lain. Seperti nya orang itu yang paling berkuasa disel itu.

Angkasa tidak berniat untuk menjawab, ia diam sambil meringsut kesudut paling pojok. Ia tahu apa yang akan dia dapat jika ia sampai berurusan dengan para narapidana disel itu, yang pasti ia tidak boleh membuat keributan sampai waktu masa tahanan nya ditentukan.

"Woy! Lo budeg apa gimana?! Kalo punya mulut jawab, bego!"

"Kayak nya dia sengaja nyuekin lo, bos" tangkap salah satu diantara nya.

"woy, tolol!" Si pria yang baru saja dipijat bahunya oleh tahanan lain melemparkan  kaleng soda kosong kearah kepala angkasa, untungnya tidak kena sasaran. Jadi angkasa kembali mengabaikan orang itu, dia hanya diam dan seolah hanya menjadi pahatan patung disana.

"Ck, biarin aja dia. Gue nggak doyan bocah" pria itu mendadak berhenti  mengusik angkasa ketika tahu si empu tidak merespon nya.

"Bos, nggak lupa kan. ritual nya" seorang laki-laki dengan kepala plontos mengingatkan.

"Ritual? Ritual apaan. Lo kira gue dukun?"

"Ya elah lupa kan lo"

"Yang buat masukin anggota baru keclub kita itu loh"

Lelaki itu ber'oh' dengan sedikit panjang lantas ia pun menoleh pada angkasa yang masih setia berada ditempat nya.

"Eh, anak baru, lo baru aja masuk. Biar gue kasih tau dulu ke lo. disini kita menerapkan sistem penyambutan yang nggak biasa buat napi-napi yang baru dateng dan pastinya ritual ini wajib lo ikutin juga dipenjara gue"

Dahi itu mengeryit bingung namun angkasa tidak menoleh sedikit pun pada segerombolan orang yang berada disatu sel yang sama dengannya. Angkasa mungkin penasaran apa yang akan mereka lakukan padanya, tapi baiknya ia harus bersikap apatis dan tenang.

"Keluarin alkohol nya, kali ini kita buat dia mabuk"

Satu dari suka relawan yang mengambilkan alkohol berjalan menuju tempat rahasia dimana mereka biasa menyembunyikan barang-barang terlarang yang sengaja diseludupkan.

"Yang mana bos?" Tanya pria botak itu pada si lelaki yang memegang penuh atas kekuasaan disel itu.

"Ambil yang warna ijo"

"Yakin bos? Kita ngga pernah makekin itu ke orang loh, jangan kan ke orang kita sendiri aja belum berani coba" Orang itu masih tidak bergerak dari tempat karena tidak yakin dengan usulan si partner satu sel nya.

"Udah ambil aja, cepet" perintah nya. Mereka masih sedikit tidak yakin namun tetap mematuhi perintah si lelaki pemegang kekuatan di sel. Mereka tahu efek apa yang akan didapatkan seseorang saat meminum alkohol yang begitu mereka hindari, karena sebenarnya minuman haram yang biasa disebut dengan halusinogen itu dapat menyebabkan halusinasi berat bahkan dalam kasus tertentu penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan. Ini akan berdampak mengerikan untuk seorang pengguna awam terlebih dibawah umur.

Angkasa dan Bintang Orion [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang