Transmigrasi Non-biner (End)

22) Luka dikit gak ngaruh 🙂

HALO👋👋

Kembali lagi dengan saya

Ada yang kangen gak?

Ya nggak kan,

Orang saya gak kangen 🙂

Oke skip

Happy reading

.

.

.

Dua sejoli yang masih berlari di hutan mencari jalan keluar, matahari telah terbit, semua yang tertidur telah bangun, sebenarnya mereka tidak tidur sih, cuma mereka tidur efek mantra.

Mereka terus berlari sambil bergandengan, Mereka tentu saja di kejar, ada yang membawa pistol, ada juga yang membawa linggis.

Deru nafas keduanya saling bertautan, mereka seakan berputar tak mendapat jalan keluar, dua sejoli itu Kevin yang masih menarik michiel.

Orang yang membawa pistol memegang pelatuknya lalu-

Dor!

Kevin jatuh tengkurap karna betisnya kena tembak, kevin mencoba bangkit kembali dan melanjutkan berlari dengan masih menarik michiel.

Siapa saja tolong sadarkan kevin bahwa yang ditariknya itu tidak memakai alas kaki, jadi mereka tetap ketahuan meskipun berlari jauh karna jejak darah yang keluar dari kaki Michiel.

Michiel hanya diam tanpa buka suara, tarikan kevin mulai melemah namun michiel tetap memegang kuat agar tidak lepas, entah kesialan atau apa, orang orang tadi sudah berada di belakangnya.

Michiel menoleh kebelakang dan melihat orang yang memegang linggis itu mulai mendekat sedangkan lari kevin mulai melambat karna luka di betisnya.

'Penguatan fisik active'

Michiel mendekat ke arah kevin lalu dengan sigap menggendong kevin ala pengantin, dan tentu saja kevin terkejut setengah mati, Michiel sadar bahwa kevin akan berontak, dia langsung mengancamnya.

"Diam atau mati!".

Seketika kevin langsung kicep, tak berani membantah, kevin melihat ke belakang lalu melotot sempurna melihat linggis yang akan di pukul ke arah Michiel.

"AWAS!!"teriak Kevin namun sedikit telat.

Michiel terkena pukulan linggis di punggungnya dan hampir menjatuhkan kevin.

"Waktunya serius".

Michiel yang sedikit menunduk langsung berbalik menghadap orang yang memegang linggis tadi.

'Rem'

"Siap tuan, langsung tendang vitalnya saja tuan lalu lari ka arah kiri"

Michiel mengangguk kecil lalu menendang keras kejantanan orang itu lalu berlari ke arah kiri.

'hapus jejak'

"Baik".

Michiel terus berlari sambil menggendong kevin yang jika di lihat dengan banar itu tidak mungkin, kevin yang masih ikut merasakan ngilu saat melihat michiel menendang orang tadi.

'Dimana?'

"Lurus saja tuan, nanti sekitar 10km akan sampai di luar hutan"

Dan pada akhirnya mereka keluar dari hutan, Chiel mengedarkan pandangannya lalu matanya tertuju pada batu yang dekat dengan jalan raya, michiel mulai berjalan santai sambil mengatur napasnya yang memburu, meski bukan manusia jika lukanya tidak disembuhkan maka akan seperti manusia pada umumnya.