Back 2 u | NaruSasu ✔️

1. Darega??

Back 2 u

Chapter 1. Darega??

NaruSasu Fanfic
NARUTO X SASUKE

●○●○

Mahasiswa itu sedari tadi menatap pintu gedung fakultas. Teman-temannya asik bercengkerama, tapi ia tidak menggubris mereka, sibuk dengan pikirannya sendiri.

Diliriknya jam tangan. 11.59. Satu menit lagi. Jantungnya berdetak kencang mengiringi hitungan mundur yang lakukannya dalam hati. Sudah saatnya.

Pintu terayun terbuka, sosok dengan kaki panjangan melangkah keluar. Pemuda itu tersenyum melihat orang yang ditunggunya sedari tadi. Segera di bereskan buku-bukunya dan beranjak mengejar orang yang sekarang berjalan menuju taman.

"Duluan ya..." Pamitnya kepada Teman-temannya sambil berlari pergi.

"Kemana dia?" Tanya salah seorang sambil mengerucutkan bibirnya "Setiap hari selalu menghilang di jam ini."

Teman di sampingnya menjawab sambil mengangkat bahu acuh "Katanya sih lagi pe-de-ka-te."

"Sungguh? Dengan siapa?"

"Enggak tau. Enggak pernah cerita detailnya sih."

Saat itu, walau pembahasan belum tuntas, tak ada yang berniat melanjutkan.

Walau tampa di sadari oleh yang lain, seseorang yang duduk paling ujung mengerutkan kening dan menatap tidak suka ke arah kepergian orang yang tengah mereka bicarakan.

•••

Si mahasiswa masih berlari kecil sambil mendekap buku dan sebuah tas belanja kecil di tangannya. Langkah kecilnya bergerak cepat, sudah tau arah yang di tuju oleh orang yang di kejarnya. Sesuai terkaannya, di sana lah Pria itu berada, duduk di bangku di bawah pohon di ujung taman, tempat yang jarang di lalui orang.

Pemuda itu masih berusaha menenangkan nafas dan debaran jantungnya. Ditatapnya sosok yang sudah seminggu ini selalu di temuinya di sini. Ia sudah hafal dengan kebiasaannya, duduk sendiri sambil menikmati tiga onigiri untuk makan siang, sambil membaca buku sendirian. Sesekali tangannya akan menyingkirkan rambut yang jatuh mengganggu pandangannya atau membetulkan letak kaca mata bulatnya.

Setelah nafasnya tertata, pemuda itu mengembangkan senyum termanisnya. "Kon'nichiwa, Kyoushi."

Tatapan sang Dosen teralih dari buku yang sedang di bacanya. Seharusnya ia bisa menduganya. Setiap hari pemuda satu ini tak kenal lelah mendekatinya. Mahasiswa itu duduk di bangku sebelahnya, mengeluarkan bekal makan siangnya sendiri dan memberikan sebotol minuman dingin.

Bohong kalau di bilang tidak tau atensi pemuda ini. Tanpa perlu di katapun gestirnya sudah jelas. Melirik dirinya dengan malu-malu, mencoba mengajaknya mengobrol dan mengorek informasi tentang kehidupan pribadinya.

Bukan pertama kali ini dia di sukai oleh mahasiswa atau pun mahasiswi. Banyak yang bilang wajahnya tampan. Pembawaannya juga ramah, yang membuat mahasiswa suka dan nyaman berada di dekatnya. Apa lagi dengan status nya yang masih single sampai sekarang.

Tapi bohong juga kalau dia terus pura-pura tidak tertarik. Dua hari pertama dia menganggap mahasiswa ini gangguan yang lucu. Namun rasa terganggunya hanya bertahan dua hari. Lama-lama dia terbiasa dengan keberadaan pemuda ini.

Lagi pula, pemuda ini susah untuk dilewatkan. Tubuhnya yang ramping, membuatnya menonjol di tengah kerumunan. Wajahnya? Pasti! Siapa yang tidak terpukau dengan wajah itu, yang di bingkai oleh surai lembut yang menutupi dahi, membuatnya menonjol di tengah kerumunan. Tampan dalam cara yang manis. Tinggi yang tidak seberapa tidak menjadi kekurangan, malah menjadi daya tarik, membuatmu ingin melindunginya.